Aparat Pertebal Pasukan Pengamanan
KERINCI, JAMBIEKSPRES.CO-Lima TPS di Sungai Penuh dilakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU). Hal ini sesuai dengan hasil rapat pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Sungai Penuh.
PSU tidak hanya untuk Pilwako saja, akan tetapi juga dilakukan untuk Pilgub Jambi.
Ketua KPU Kota Sungai penuh, Jumiral menyampaikan berdasarkan hasil kajian KPU Kota Sungai Penuh menetapkan ada beberapa TPS yang melaksanakan PSU.
Jumiral menyebutkan untuk pelaksanaan PSU yaitu di TPS 02 di Desa Renah Kayu Embun (RKE) Kecamatan Kumun Debai, Kota Sungai Penuh, TPS 01 Desa Koto limau Manis Kecamatan Koto Baru dan TPS 01 Desa Permai Indah kecamatan Koto Baru.
BACA JUGA:Bawaslu Sebut Partisipasi PSU Sumbar Menurun
BACA JUGA:KPU Tetapkan Hasil PSU Batanghari
‘‘Kemudian di TPS 01 desa Dujung Sakti Kecamatan Koto Baru dan terakhir di TPS 02 Desa Koto Duo Kecamatan Pesisir Bukit,’‘ katanya.
Sedangkan untuk pelaksanaan PSU ini akan dilaksanakan pada hari Senin tanggal 2 Desember 2024.
Sementara itu, untuk jumlah surat suara yang dicetak untuk PSU di Desa Dujung Sakti 501 surat suara, Koto Limau manis 572, Desa Permai Indah 302, Renah Kayu Embun 411 dan Koto Duo 545.
‘‘Untuk jumlah semuanya sebanyak 2392 surat suara,’‘ tutupnya.
Terpisah dalam pengamanan PSU ini Danrem 042/ Gapu Brigjen TNI Heri Purwanto, mengatakan, ada 531 tambahan Personel TNI untuk mengamankan tahapan Pilkada Serentak di Kota Sungai Penuh.
Dimana diketahui kericuhan Pilkada Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Sungai Penuh, yang menyebabkan kotak suara dan surat suara rusak. Sehingga pada Senin 02 Desember 2024 mendatang, akan dilakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU) oleh KPU Sungai Penuh pada 5 TPS.
‘‘Kita harus tetap siaga mengamankan Pilkada di Sungai Penuh yang beberapa hari lalu sempat ricuh, kita telah menurunkan personel tambahan 531 personel,’’ ungkap Danrem Jumat (29/12/2024).
Dirinya menilai, penebalan pasukan di sejumlah wilayah itu karena pihaknya tak ingin kecolongan. Selain itu, berkaca dari kejadian-kejadian menonjol sebelumnya di beberapa daerah tersebut sehingga, penambahan personel yang dilakukan sebagai bagian dari meminimalisir konflik yang bisa terjadi sewaktu-waktu.