Hal yang Patut Diwaspadai saat HMPV Menulari Anak-anak

Sabtu 11 Jan 2025 - 12:16 WIB
Reporter : Muhammad Akta
Editor : Muhammad Akta

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Dokter spesialis anak konsultan respirologi dari RSUP Persahabatan, dr. Tjatur Kuat Sagoro SpA (K), mengingatkan orang tua untuk mewaspadai sejumlah gejala saat anak-anak terinfeksi Human metapneumovirus (HMPV).
“Jika anak menunjukkan gejala-gejala seperti ini, segera waspada dan bawa ke rumah sakit,” ujar dr. Tjatur dalam diskusi daring yang berlangsung di Jakarta.
Tjatur menjelaskan bahwa tanda pertama yang perlu diperhatikan adalah apabila anak menjadi gelisah, tidak ceria seperti biasanya, dan tiduran tidak nyenyak.
Gejala lain yang patut diwaspadai adalah sesak napas, napas cuping, serta retraksi suprasternal dan intercostal. Sesak napas pada anak, lanjutnya, memiliki frekuensi yang berbeda dibandingkan orang dewasa.
Untuk bayi yang berusia 0-2 bulan, napas disebut cepat jika lebih dari 60 kali per menit.

BACA JUGA:HMPV Tidak Perlu Dikhawatirkan, Tidak Ada Tindakan Khusus

BACA JUGA:Penggunaan Masker Dapat Menekan Penyebaran Virus HMPV, Ini Kata Ahli

Sedangkan pada anak usia 2 bulan hingga 1 tahun, napas dianggap cepat jika lebih dari 50 kali per menit, dan seterusnya.
Tjatur juga menambahkan bahwa pada bayi, orang tua perlu waspada apabila anak tidak menghabiskan susu atau ASI seperti biasa dan sering melepaskan hisapan.
"Jika bayi minum ASI atau susu, tapi sering lepas-lepas, itu harus diwaspadai," kata dr. Tjatur.
Gejala lain yang harus diperhatikan adalah jika detak jantung anak terasa lebih cepat saat digendong, atau jika anak tidak mau bermain seperti biasanya.
HMPV menyebar melalui percikan napas (droplet) dengan masa inkubasi sekitar tiga hingga lima hari, meskipun dapat bervariasi antar individu. Gejala yang muncul pada anak meliputi batuk, pilek, demam, sakit kepala, dan sakit tenggorokan.
Pengobatan untuk infeksi HMPV biasanya bersifat suportif, fokus pada penanganan gejala, seperti pemberian antipiretik, oksigenasi, dan terapi cairan. Namun, penelitian terbaru menunjukkan potensi penggunaan ribavirin, immunoglobulin, fusion inhibitors, dan small interfering ribonucleic acids (siRNA) untuk pengobatan dan pengendalian infeksi HMPV.
Dr. Tjatur juga mengimbau masyarakat untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah, sekolah, dan tempat umum, untuk melindungi anak-anak dari penularan HMPV. (*)

Kategori :

Terpopuler

Jumat 10 Jan 2025 - 21:12 WIB

Dansa 90

Jumat 10 Jan 2025 - 19:51 WIB

Jumlah Pelamar Capai 2.600