JAMBI-Jalan khusus dan dtockpile yang dibangun PT. Sinar Anugerah Sukses (SAS) terancam gagal.
Hal tersebut butuh komitmen dengan kesepakatan yang dibuatnya dengan Pemerintah Provinsi Jambi dengan PT SAS dalam menyelesaikan pembangunan jalan khusus.
Yakni untuk penyelesaian jalan khusus angkutan batu bara dan besar lainnya serta pembuatan stockfile batu bara di Aur Kenali, Kota Jambi.
Sayangnya, buruknya strategi komunikasi dan manajemen PT.SAS membuat dua proyek harapan Pemprov sebagai solusi angkutan batu bara terancam gagal total. Untuk jalan khusus belum tampak progres menjanjikan. Harusnya bulan Desember 2023 menjadi akhir masa rampungnya jalan yang hanya berbentuk pengemasan ini.
Tapi di lapangan pekerjaan masih terngaga tak terselesaikan. 4 underpass atau terowongan hanya terasa sebagai omong kosong karena belum terealisasi satupun.
Gubernur Jambi Al Haris mengingatkan saat rapat dengan PT.SAS pada 27 November 2023, tak ada target yang bergeser untuk jalan khusus. "Tak bergeser tetap selesai Desember, jalan khusus itu sudah 86-an persen tinggal Stokpile (TUKS) ini yang belum," ujar gubernur kepada Jambi Ekspres.
Bahkan sebelumnya Haris mengultimatum investor yang infonya berkantor pusat di Jakarta ini. "Kita minta mereka tetap penuhi (komitmennya) apa yang pernah mereka buat pakai materai di depan kita," ucap gubernur.
Bukan hanya jalan khusus, stockfile batu bara juga jauh panggang dari api. Warga setempat terus menolak upaya PT. SAS membuat gudang penampungan batu bara ini. Semua pihak dari masyarakat hingga Pemkot bersikap cenderung menolak pembangunan yang diinginkan PT. SAS. Untuk hal ini, gubernur menyatakan membentuk tim untuk menjernihkan persoalan.
Hasil rapat terakhir, Al Haris membentuk Tim Kerja Terpadu dari gabungan Pemprov, Pemkot dan jajaran lainnya. Tim ini diberikan waktu sebulan hingga Desember.
"Dari rapat itu sepakat mencarikan solusi dengan cara membentuk tim kerja Pemkot, Pemprov, Pemkab Muaro Jambi, pihak kepolisian, kejaksaan untuk melihat masalah ini secara cermat demi keberlanjutan investasi di Jambi ini," sampai Haris usai rapat.
Tindak lanjutnya, akan dibuatkan SK Tim dan Desember diharapkan semua permasalahan sudah klir. "Sampai Desember akhir masa kerjanya nanti ya," ucap Haris.
"Tim kerja sambil jalan, sambil juga kita berikan pemahaman kepada masyarakat," akunya.
Sementara itu Humas PT. SAS, Lingga, menyatakan untuk jalan khusus Batu Bara, ia belum mengetahui pasti soal apakah ada lintasan yang terkena pemukiman atau perumahan warga. "Saya akan cek lagi, apakah ada yang melewati atau membelah perumahan, tetapi yang pasti kami akan bangun jalur hijau yang melewati perumahan yang membatasi area jalan dan permukiman," kata Lingga.
Menurutnya, jalan khusus yang dekat dengan area permukiman akan dilakukan pengaspalan sebagai langkah mitigasi (pencegahan tak terkena debu).
Menurut Lingga, jalan khusus ini akan menjadi solusi angkutan batu bara. Dimana akan dibuat 4 Underpass (terowongan bawah tanah) karena berpapasan dengan jalan nasional. "Lokasi underpass ini didapatkan Citra Raya (Mendalo) dan didepan kantor BWSS (Balai Sungai di Aur Duri) masuknya sebelum BWSS ini masih masuk di Muaro Jambi kalau kita lihat di Permendagri 88," terangnya.