Harus Lolos Kesehatan (Isthitaah) Sebelum Lunasi BIPIH
JAMBI, JAMBIEKSPRES.BACAKORAN.CO - Jamaah yang berhak berangkat haji tahun 2024 harus dipastikan sehat. Hal ini menyusul penerapan skema baru Ishtitaah (pengecekan kesehatan) sebelum melakukan pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BIPIH).
Efeknya yang jamaah lanjut usia berpotensi tak bisa berangkat jika tak menunjukkan kesehatan yang bugar.
Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Provinsi Jambi Wahyudi Abdul Wahab mengakui perubahan mendasar ini. "Diutamakan Istithaah kesehatan, kemudian menjadi dasar melunasi. Berbeda dengan tahun sebelumnya, jamaah melunasi baru cek kesehatan," kata Wahyudi (11/12).
Menurutnya, cara yang diinstruksikan pusat ini, untuk membangun kondisi jamaah yang betul-betul siap berangkat.
Meski demikian, Ia mengakui proses Isthitaah tidak mudah karena lintas sektoral dengan Dinas kesehatan. "Dan untuk itu berdasarkan SE Kemenkes dan yang kita terima dari Kemenag pusat mulai minggu kedua bulan Desember sudah dimulai pemeriksaan kesehatan di tingkat bawah di puskesmas, baru berlanjut sampai nanti 7 hari jelang pelunasan jamaah melakukan cek kesehatan itu," ucapnya.
Ketika hasil tes tidak memungkinkan untuk berangkat?, Wahyudi mengatakan, bisa dengan pembinaan dan proses pengobatan. "Dan ketika proses terakhir jamaah tidak layak berangkat, dan di Kabupaten/Kota kita sudah membentuk tim Isthitaah keduanya kepala Kemanag daerah, dan ada dari Dinas kesehatan dan tokoh masyarakat," katanya.
"Inilah tugas mereka melakukan pendekatan persuasif bahwa jamaah tersebut tak bisa berangkat dari sisi kesehatan dan jamaah bisa memaklumi ini metode baru yang diterapkan di 2024," akunya.
Terkait potensi jamaah lansia 45 persen akan berkurang pada keberangkatan 2024, Ia tak memungkiri. Jika mengacu dari sisi kesehatan, jamaah yang berangkat masuk dari asrama sudah siap dari sisi kesehatan.
"Dan logikanya jamaah lansia yang lemah dari sisi kesehatan, namun tak bisa dipatok seperti itu. Tapi juga bagi jamaah yang belum lansia tapi punya penyakit bawaan atau problem kesehatan," akunya.
Meski demikian pada tahun ini kata Dia masih mengangkat tema ramah lansia. "Tetapi tentunya diimbangi dengan haji berkeadilan dan ramah lansia. Tetap karena kita melihat jamaah lansia masih banyak," ucapnya.
Adapun untuk biaya haji tahun ini seperti hasil keputusan Kemenag dengan komisi 8 DPR RI Rp 93,4 juta. "Tetapi ini menunggu keputusan Presiden dan dan baru keluar Keputusan Menag," katanya.
Ia menjelaskan dari rumusan biaya haji Rp 93,4 juta itu nantinya ada subsidi BPKH Rp 37 juta. Serta ada biaya pendaftaran sebelumnya Rp 25 juta. "Jadi jamaah melunasi Rp 31 juta lagi, ini menunggu keputusan pusat pastinya," pungkasnya. (*)