Di pesantren ini tidak hanya melahirkan pemimpin-pemimpin besar di negeri ini. Pesantren Tebuireng Jombang juga luar biasa dengan menjadi pionir dalam segala bidang, ujarnya.
Ia mengatakan, pentingnya pengelolaan sampah yang tidak hanya sekadar sebuah kegiatan sosial saja, tetapi kegiatan ini bisa berkelanjutan sampai seterusnya.
"Dan bagaimana kami dapat mewujudkan pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan pengelolaan sampah yang menjadi referensi untuk pondok pesantren dan bagi masyarakat. Seringkali program seperti ini berjalan kemudian selesai begitu saja. Terkadang pembangunan infrastruktur pemerintah tidak dibekali dengan sumber daya yang baik," kata dia.
Ia menambahkan agar kegiatan pengelolaan sampah tidak berhenti begitu saja, para pengelolaan sampah juga bisa menjadi bisnis, tidak hanya menjadi program sosial saja.
Ia menambahkan, nantinya untuk botol-botol bekas bisa diolah lagi menjadi bahan utama daur ulang. Botol tersebut melalui proses daur ulang dengan teknologi tinggi sehingga dijamin kebersihan dan halal sesuai dengan standar pangan.
Menurut dia, kolaborasi dengan Pesantren Tebuireng, Jombang ini menjadi bagian dari program Inclusive Recycling Indonesia (IRI), yaitu program peningkatan pengelolaan sampah di Indonesia yang terbuka terhadap keterlibatan banyak pihak baik dari segi bisnis, lembaga pemerintah, lembaga pendidikan bahkan unit pengelolaan sampah berbasis masyarakat.
Perusahaan, kata dia, juga mendukung Pesantren Tebuireng, Jombang, dalam pengelolaan sampah sebagai pesantren referensi bagi pondok-pondok pesantren lainnya dalam edukasi pengelolaan sampah serta dalam hal edukasi kesehatan.
Keterlibatan banyak pihak tersebut diharapkan mampu membuka jejaring seluas-luasnya untuk membentuk suatu sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan di Indonesia.
"Semoga langkah kecil ini bisa berlanjut kedepannya dengan baik dan bisa memberikan dampak positif kepada kita semua," kata Karyanto. (ant)