JAKARTA- Pakar politik Universitas Andalas Padang Asrinaldi mengatakan bahwa panggung debat ketiga calon presiden dan calon wakil presiden belum tentu sepenuhnya dikuasai Prabowo meskipun tema yang diangkat berkaitan dengan pertahanan dan keamanan.
"Apakah debat ini akan mengangkat daya ungkit kepada Prabowo, tergantung pada cara dia menjelaskan. Bagaimanapun saya meyakini retorika seorang presiden, gagasan dia terkait dengan kebijakan pertahanan itu juga menggambarkan tentang penguasaan dia," kata Asrinaldi.
Asrinaldi mengakui bahwa tema pertahanan dan keamanan merupakan bidang yang erat kaitannya dengan sosok Prabowo Subianto yang berlatar belakang militer serta menjabat sebagai menteri pertahanan saat ini.
BACA JUGA:Anies Ke DIY, Muhaimin Keliling Jatim
BACA JUGA:Selama 2023, Angka Kriminalitas di Kota Jambi Turun 7,50 Persn
Akan tetapi, persoalan pertahanan dan keamanan, menurut dia, terus mengalami perkembangan, tidak hanya mengenai persoalan alat utama sistem persenjataan (alutsista), tetapi juga sistem pertahanan yang berkaitan dengan teknologi.
"Jadi, tidak hanya bicara tentang sistem pertahanan yang konvensional. Saya yakin dan percaya tentu pasangan calon yang lain, 01 dan 03, juga akan mempelajari dengan baik, termasuk tema debat terkait ini," kata dia.
Selain itu, pembawaan dan gaya Prabowo saat berada di panggung debat juga memiliki pengaruh yang besar pada daya ungkit elektabilitasnya setelah debat.
Menurut dia, retorika seorang calon presiden saat menyampaikan gagasan terkait dengan kebijakan pertahanan di hadapan publik menjadi gambaran tentang penguasaannya terhadap persoalan.
BACA JUGA:Pasca Banjir dan Longsor, Jalinsum Sumbar-Riau Bisa Dilalui
BACA JUGA:Awal Tahun, Harga CPO di Jambi Naik Signifikan
"Nah, kalau seandainya jawabannya dia itu atau penjelasannya itu sama dengan debat pertama ya saya pikir akan jadi persoalan dan tidak akan menjadi daya ungkit bagi dia untuk menunjukkan bahwa dia menguasai kebijakan pertahanan keamanan," katanya.
Jika cara komunikasi maupun retorika Prabowo di debat ketiga tidak berubah dan sama dengan pembawaannya di debat pertama, menurut dia, potensi pemilih bimbang untuk meninggalkan pasangan calon nomor urut 2 akan terbuka lebar.
"Sebaliknya, kalau bisa menjelaskan dengan baik, tidak emosional, dan menunjukkan dia sebagai calon presiden tentu akan mendapat nilai tambah bagi Prabowo karena dia memang bidangnya menjelaskan bagaimana kebijakan pertahanan keamanan nanti," ujarnya.
Sebelumnya, KPU telah menetapkan jadwal pelaksanaan debat peserta Pilpres 2024. Seluruh rangkaian debat akan dilangsungkan di Jakarta secara berurutan pada tanggal 12 Desember 2023, 22 Desember 2023, 7 Januari 2024, dan 4 Februari 2024.