Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Kerinci telah menetapkan status Siaga Darurat longsor dan banjir. Peningkatan ini karena musibah yang tengah terjadi, status itu ditetapkan dari 1 Januari hingga 7 Januari 2024.
"Terhitung Mulai Tanggal (TMT) 1 Januari 2024 Pemda Kerinci sudah menaikkan menjadi status siaga darurat bencana longsor dan banjir sampai tanggal 7 Januari 2024," ucap Pj Bupati Kerinci Asraf kepada Jambi Ekspres(2/12/2024).
Untuk itu, telah diaktifkan 9 titik dapur umum dan posko tanggap darurat. "Sekretariat posko di kantor Camat Air Hangat," kata Asraf.
Karena telah memasuki status siaga darurat, kata Asraf, beras telah dibagikan kepada masyarakat untuk mengatasi krisis makanan. Sementara untuk bantuan yang diminta ke BPBD Provinsi Jambi sedang diinventalisir.
Pj Bupati juga menyampaikan, agar masyarakat Jambi yang ingin menyalurkan bantuan agar menyalurkan ke posko yang telah didirikan agar tak tumpang tindih.
Dikatakan Asraf, data terakhir 30 Desember 2023 hingga 1 Januari 2024 terdapat 37 Desa pada 9 Kecamatan yang terdampak banjir. "Jumlah masyarakat terdampak 5.134 jiwa, dan 1.633 rumah tergenang," ucap Pj Bupati.
Adapun BPBD Provinsi Jambi menyatakan telah mengirimkan logistik bantuan siap saji ke Kerinci karena situasi banjir yang darurat. "Sudah dikirimkan lewat jalur darat logistik makanan siap saji ke Kerinci dan Sungai Penuh juga. Ini untuk menjaga agar masyarakat bisa memenuhi kebutuhan makanannya selama masa siaga darurat di Kerinci," ucap Plh Kepala BPBD Provinsi Jambi Dody Candra.
Sementara untuk di Provinsi Jambi belum naik status siaga darurat lantaran saat ini surat usulan status siaga tengah di proses di Biro Hukum Provinsi Jambi. "Karena Bungo dan Sungai Penuh sudah sampai suratnya ke kami jadi Provinsi naik statusnya jadi siaga darurat. Nantinya setelah naik status kita bisa meminta peralatan ke BNPB," pungkasnya. (*)