Menurut Prabowo, kebijakan politik luar negeri tersebut merupakan tradisi yang telah dilakukan sejak awal kemerdekaan Indonesia.
"Politik luar negeri kita secara tradisi, sejak awal kita merdeka adalah bebas aktif, adalah nonblok, tidak memihak, tidak ikut blok-blok, tidak ikut pakta. Ini akan kita teruskan," tegasnya,
Ia meyakini dengan kebijakan politik tetangga baik itu, Indonesia bisa memiliki hubungan yang baik dengan semua kekuatan di dunia.
"Dengan hubungan baik dengan semua kekuatan, kita bisa mengamankan kepentingan nasional kita," ujar dia.
Menurut Prabowo, strategi dalam memimpin kerja sama negara Selatan-Selatan adalah guna memperkuat perekonomian nasional.
Prabowo menjelaskan jika perekonomian kuat, maka Indonesia dengan sendirinya akan disegani oleh negara-negara lain, termasuk negara-negara yang tergabung dalam kerja sama Selatan-Selatan.
“Dalam hubungan internasional, yang utama bagi Indonesia tentunya kepentingan geopolitik kita dan kepentingan ekonomi kita, karena itu yang utama, kita harus memperkuat ekonomi dalam negeri Indonesia, kita harus menjaga kekayaan kita, harus mengelola kekayaan kita, harus hilirisasi agar nilai tambah berpuluh-puluh kali naik,” kata Prabowo.
Prabowo menyebut saat ini perekonomian Indonesia cukup tangguh sehingga banyak negara, termasuk dari Benua Afrika, banyak belajar ke Indonesia.
“Kita sekarang sudah jadi panutan negara-negara Afrika. Begitu banyak negara Afrika melihat kita, datang ke kita, minta dan belajar dari kita. Kita dianggap negara selatan berhasil (menjaga) inflasi rendah, pertumbuhan (ekonomi) ada, neraca perdagangan bagus, surplus perdagangan lima tahun berturut-turut. Jadi, leadership kita di dunia, di hubungan internasional akan tercermin dan ber-impact pada keberhasilan kita mengelola kekayaan, menghilangkan kemiskinan rakyat, negara kita meraih teknologi menjadi negara industri. Itu yang membuat kita memimpin dunia selatan,” kata Prabowo saat menjawab pertanyaan panelis.
Dalam segmen kedua sesi debat capres, panelis mengajukan pertanyaan ke Prabowo mengenai strategi calon presiden untuk menyusun peta jalan lebih konkret yang dapat memperkuat kerja sama Selatan-Selatan.
Calon Presiden RI Ganjar Pranowo menyoroti pentingnya redefinisi atau mendefinisikan ulang kebijakan politik luar negeri bebas aktif yang disesuaikan dengan kondisi kekinian demi memenuhi keinginan serta memperkuat bangsa dan negara lndonesia.
"Ini penting karena apa? Karena kita perlu untuk memilih, memilah, dan memprioritaskan yg menjadi kekuatan, keinginan dari bangsa dan negara ini," kata Ganjar saat memaparkan visi dan misi serta program kerja dalam debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu.
Ganjar memandang perlu Indonesia memperkuat infrastruktur diplomasi dengan memperkuat peran duta besar dan diplomat.
Menurut dia, para pihak tersebut perlu diberi tugas membereskan persoalan-persoalan kepentingan ekonomi nasional, terutama menggaet para investor dunia untuk berinvestasi di Indonesia.
Hal itu ditujukan guna menyokong penciptaan lapangan kerja menjadi lebih baik sehingga semua rakyat dapat memiliki pekerjaan.
"Rakyat butuh bekerja, rakyat butuh lapangan kerja lebih banyak. Investasi harus lebih banyak," kata dia.