Fokus Pemulihan Konektvitas Pascabencana, Kementerian PU dan TNI Kerahkan Ribuan Personel

Minggu 07 Dec 2025 - 20:45 WIB
Editor : Adriansyah

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Kementerian Pekerjaan Umum (PU) berfokus pada pemulihan konektivitas jalan dan jembatan di Provinsi Aceh pasca bencana di Sumatera.

Menteri PU Dody Hanggodo menegaskan bahwa seluruh personel teknis di Aceh tetap siaga memulihkan akses warga dan jalur distribusi logistik.

“Kami memastikan pemulihan akses utama di Aceh menjadi prioritas. Tim di lapangan bergerak maksimal, termasuk pemasangan jembatan bailey dan pembersihan material longsoran,” ujar Dody dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

Kementerian PU terus mempercepat penanganan darurat infrastruktur yang terdampak banjir dan longsor di Provinsi Aceh.

BACA JUGA:PWI Sarolangun Galang Donasi untuk Korban Banjir dan Longsor di Sumatera

BACA JUGA:Azizah Salsha Bantu Korban Banjir di Padang

Upaya difokuskan pada pemulihan konektivitas jalan dan jembatan nasional yang masih terputus serta dukungan sarana darurat bagi masyarakat.

Di Aceh tercatat 477 titik terdampak bencana, didominasi banjir tanggul kritis sebanyak 143 titik, longsor 46 titik, dan banjir tanggul jebol 36 titik.

Penanganan darurat yang dilakukan Balai dan Unit Pelaksana Teknis Kementerian PU saat ini telah mencapai 48,34 persen. Kerusakan juga menyasar 30 ruas jalan nasional dan 15 jembatan nasional.

Sejumlah akses telah kembali dapat dilalui seperti jalur Banda Aceh–Meureudu, Lhokseumawe–Langsa, serta Kuala Simpang–Perbatasan Sumatera Utara.

Namun beberapa jalur masih terputus dan ditargetkan pulih secara bertahap hingga pertengahan Desember 2025.

Untuk mengatasi ruas yang putus, Kementerian PU mempercepat pemasangan jembatan bailey pada sejumlah lokasi seperti Teupin Mane, Alue Kulus, Enang-enang, Weihni Rongka, hingga Timang Gajah.

Material sebagian telah tersedia di lokasi dan sisanya sedang dalam proses mobilisasi menuju Aceh. Salah satu lokasi yang tengah dipercepat adalah Jembatan Teupin Mane.

Selain sektor jalan dan jembatan, kerusakan infrastruktur air minum dan pemukiman juga teridentifikasi cukup luas. Sebanyak 20 Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di 10 kabupaten/kota terdampak, termasuk satu Instalasi Pengolahan Air di Kota Langsa.

Infrastruktur sanitasi berbasis masyarakat seperti Sanimas, TPS3R, serta fasilitas PISEW juga mengalami kerusakan.

Kategori :