MUARATEBO, JAMBIEKSPRES.CO-Akibat Banjir yang melanda beberapa wilayah di Kabupaten Tebo beberapa minggu sebelumnya mengakibatkan kerugian yang sangat besar bagi masyarakat. Terutama pada bagian perikanan.
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Tebo mencatat ada sekitar 7 kelompok pembudidaya ikan yang tersebar di 4 kecamatan yaitu di Kecamatan VII Koto, VII Koto Ilir, Tebo Tengah dan kecamatan lainnya.
Dari 7 kelompok tereebut total kerugian diperkirakan sekitar Rp 137 juta dengan jumlah ikan yang lepas atau hilang sekitar 55.010 ekor.
"Semua ini sudah kita laporkan ke pusat, kita berharap nantinya ada bantuan pakan atau benih dari Pemerintah Pusat," ujar Plt Kepala DKPP Tebo, Taufik Khaldy.
BACA JUGA:Tuntut Keadilan, Ayah Korban Pemerkosaan di Tebo Jalan Kaki ke Jakarta
BACA JUGA:Minta Amplop ke Caleg, Oknum Panwascam Dilaporkan ke Bawaslu Tebo
Namun beruntung, kata Taufik, hanya benih yang terbawa arus banjir. Sedangkan pakan yang merupakan bantuan dari pemerintah tidak terbawa banjir.
Padahal kata Taufik, Pakan tersebut Nilanya dua kali lipat dari harga benih yang hilang.
"Namun pakan yang boleh dibilang 70 persen dari usaha kolam ikan, dari bantuan kita kemarin, bisa terselamatkan. Jadi saat ini tinggal benih yang harus diusahakan para petani, apakah mau diadakan secara mandiri atau mau menunggu bantuan dari Pemerintah Pusat," terang Taufik yang juga menjabat sebagai Kasat Pol PP Tebo.
BACA JUGA: Sekolah Masih Diliburkan, Tebo Waspada Kiriman Air Sungai Batang Tebo
BACA JUGA:8 Instansi Pemerintah Siap Buka Formasi Sekolah Kedinasan
Terkait kesediaan pangan, Taufik Khaldy mengungkapkan bahwa pihaknya saat ini sudah tidak memiliki stok beras lagi.
Hal tersebut dikarenakan saat bencana banjir kemarin, seluruh cadangan beras Pamkab Tebo di Bulog sekitar 11,9 ton sudah disalurkan sebagai bantuan kepada masyarakat yang terdampak banjir.
"Untuk cadangan beras, saat ini kondisi kita kosong, karena semuanya sudah kita salurkan untuk bantuan bencana banjir kemarin" tuntasnya. (*)