Dari sisi kesehatan, Ganjar Pranowo dan wakilnya, Mahfud Md, mencanangkan program "1 Desa, 1 Faskes, 1 Nakes". Menurut dia, akses kesehatan diperlukan di desa-desa agar politik kesehatan Indonesia bisa jauh lebih baik.
Apabila aspek kesehatan sudah terpenuhi, lanjut Ganjar Pranowo, pendidikan dan kebudayaan masyarakat harus dibangun bersama-sama agar semua kalangan bisa mengakses pendidikan yang terbaik.
"Akses pendidikan yang baik, lebih inklusi. Kemudian kurikulum yang mantap, dan tentu saja fasilitas yang diberikan harus bisa memberikan akses terbaik untuk anak-anak didik kita, termasuk nasib guru dan dosen," ujar dia.
Visi tersebut berangkat dari pertemuan dengan seorang warga asal Yogyakarta bernama Kalis. Dia mengatakan, Kalis memintanya untuk memperhatikan masyarakat yang selama ini terpinggirkan, utamanya kelompok perempuan dan penyandang disabilitas.
Aspek yang terakhir adalah pembangunan. Menurut dia, pembangunan harus berorientasi pada sumber daya manusia (SDM), budi pekerti yang baik, sopan, toleran, tidak adigang adigung adiguna (orang yang mengunggulkan kekuatan, derajat, kepandaian, red) sehingga mereka menjadi manusia yang lengkap.
Ketiga aspek tersebut, menurut Ganjar, bisa berjalan secara bersama-sama apabila digitalisasi, dengan memperbaiki infrastruktur teknologi seperti internet, menjadi lebih baik sehingga masyarakat akan bisa mendapatkan media yang bagus untuk mengembangkan diri.
Menurut Ganjar alokasi wajib anggaran kesehatan tersebut menjadi salah satu aspek penting dalam meningkatkan angka harapan hidup Indonesia, yang berada di urutan ke-10 dari 11 negara Asia Tenggara berdasarkan World Population Prospects 2022.
"Hanya memang ketika undang-undang sebelumnya mengatur bahwa ada persentase dari anggaran untuk kesehatan mesti diberikan terpotong kemarin, rasanya ini mesti dikembalikan. Angka lima sampai sepuluh persen menjadi angka yang bisa memastikan dalam politik kesehatan kita, layanan itu untuk bisa lebih baik," kata Ganjar dalam debat terakhir Pilpres 2024 yang dilaksanakan di Balai Sidang Jakarta, Minggu malam.
Ganjar juga mengatakan bahwa pemerintahannya kelak siap mendampingi sektor kesehatan untuk memenuhi kebutuhan rakyat Indonesia.
"Di samping itu tentu saja pemerintah mendampingi dalam setiap kebijakan yang ada, sehingga dalam politik anggaran ada persentase yang harus disiapkan agar anggaran kita mesti cukup untuk bisa memenuhi," ujarnya.
Walaupun demikian, ia mengatakan bahwa langkah promotif dan preventif harus diwujudkan oleh tiap warga negara yang diwujudkan dengan berolahraga, konsumsi makanan sehat, dan gaya hidup sehat. Menurut dia, langkah promotif dan preventif penting untuk dilakukan.
Selanjutnya, kata dia, pemerintahan Ganjar-Mahfud pada tahap berikutnya akan menyediakan fasilitas kesehatan sampai ke desa-desa.
"Maka pada tahap berikutnya barulah kita memberikan fasilitas kesehatan sampai ke desa-desa, seperti tadi, 1 Desa 1 Faskes 1 Nakes," tuturnya.
Ganjar mengatakan angka usia harapan hidup tidak semata-mata dipengaruhi layanan kesehatan yang baik, tetapi juga hiburan yang baik melalui para budayawan untuk meningkatkan kebahagiaan.
"Kalau kita membicarakan angka harapan hidup maka terhadap mereka harus mendapatkan layanan kesehatan yang baik, mesti mendapatkan hiburan yang baik, budayawan juga bisa membantu mereka untuk bisa membahagiakan mereka, maka pada saat itu ada juga keinginan dari masyarakat kami ingin juga mendapatkan layanan yang baik, maka kalau kami mendapatkan layanan yang baik, maka kami merasa nyaman, kami senang dan hidup kami akan lebih panjang," tuturnya.
Namun demikian, Ganjar mengatakan langkah-langkah tersebut akan dilakukan secara bertahap karena program tersebut merupakan langkah komprehensif untuk memperpanjang angka usia harapan hidup. (ant)