SAROLANGUN, JAMBIEKSPRES.CO - Berdasarkan data yang ada di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sarolangun, pada tahun 2024 ini tercatat 400 Keluarga masuk dalam jumlah kemiskinan ekstream. Tentu saja, hal tersebut menjadi perhatian bagi pemerintah daerah.
Terkait hal tersebut, Pj Sekda Sarolangun, Dedy Hendri, tidak membantah data tersebut. Dirinya mengatakan, angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Sarolangun masih cukup tinggi dan masih menjadi perhatian Pemkab Sarolangun.
"Untuk mengatasi hal itu, Pemkab Sarolangun sudah menyiapkan beberapa langkah penanganan mengatasi hal tersebut, seperti dengan bantuan jangka pendek berupa bantuan sembako kepada keluarga miskin," katanya.
BACA JUGA:Sarolangun Usulkan 3.6.06 Formasi PPPK dan CPNS 2024, Ini Rinciannya
BACA JUGA:Jaga Stabilitas Harga Bahan Pokok, Pj Bupati Sarolangun Sidak Pasar
Disampaikannya, selain program jangka pendek, ada juga program pengembangan diri kepada warga yang masuk dalam kemiskinan ekstream. Sehingga warga tersebut diharapkan dapat memperoleh pekerjaan yang layak. Ataupun dapat membuka usaha sendiri guna memperbaiki ekonomi keluarga.
"Kita ada dua cara yang kita lakukan untuk mengatasi kemiskinan ekstrem, yang pertama adalah menyelesaikan dalam waktu singkat itulah dengan bantuan bantuan yang kita berikan. Artinya itu kita lakukan, tetapi dalam jangka menengahnya kita akan lakukan pelatihan pelatihan pemberdayaan untuk mereka," ungkapnya.
BACA JUGA:Tekan Inflasi Harga Beras, Pemkab Sarolangun Dorong Produksi Padi Sawah
BACA JUGA:Sarolangun Usulkan 3.6.06 Formasi PPPK dan CPNS 2024, Ini Rinciannya
Hal itu, lanjutnya, bertujuan agar masyarakat punya kesempatan untuk mendapatkan pendapatan. Kalau sudah punya pekerjaan, dengan pekerjaan mereka bisa meningkatkan pendapatan.
"Kedepan, jika masyarakat itu memiliki keahlian, akan bisa mendapatkan pekerjaan dengan layak, tentu akan hal itu juga akan meningkatkan pendapatan yang layak," pungkasnya. (*)