JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO- Pemilu 2024 merupakan pemilu kedua bagi Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Partai yang lahir setelah Pemilu 2014 itu pertama kali hadir di Pemilu pada 2019. Kala itu tidak berhasil masuk ke Senayan atau lolos ambang batas parlemen.
Pada Pemilu 2024 PSI juga berupaya untuk lolos ke parlemen. Optimisme itu karena PSI kini juga dipimpin oleh Kaesang Pangarep, anak Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun, dari hasil hitung cepat (quick count), PSI lagi-lagi jauh dari ketentuan ambang batas parlemen 4 persen.
Sejumlah quick count lembaga survei hingga Kamis (15/2) PSI mendapat di bawah 3 persen. Dari Charta Politika PSI mendapat 2,97 persen. Lembaga Survei Indonesia (LSI) PSI mendapat 2,9 persen; Poltracking Indonesia (2,76 persen); Cyrus Network (2,68 persen); Lingkaran Survei Indonesia (2,62 persen); dan Indikator (3,3 persen).
BACA JUGA:Partai Garuda dan PSI Dibatalkan Jadi Peserta Pemilu di Kerinci, Ini Sebabnya
BACA JUGA:KPK Sidik Dugaan Korupsi di Anak Perusahaan Telkom
Sebelumnya, pada hari pencoblosan Ketum PSI Kaesang Pangarep mengaku masih optimis partai yang dipimpin mampu masuk ke Senayan atau lolos ambang batas parlemen.
“Insya Allah PSI bisa masuk ke Senayan,” ujar Kaesang usai menyalurkan hak suara di TPS 063, Apartemen Taman Rasuna, Menteng Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (14/2).
Kaesang yakin PSI bisa tembus ke Senayan untuk pertama kalinya karena melihat survei internal yang menunjukkan elektabilitas partai berada di kisaran 5,1 hingga 6 persen. “Survei internal kami 5,1–6 persen, tapi saya harap bisa lebih baik,” ujar putra bungsu Presiden Jokowi itu.
BACA JUGA:Psikolog Sebut Aromaterapi Dapat Bantu Kelola Stres
Salah satu daerah yang menurut Kaesang berpotensi menyumbang suara paling banyak untuk PSI adalah Nusa Tenggara Timur (NTT). (gwb)