MUARASABAK, JAMBIEKSPRES.CO - Pada tahun 2023 lalu persentase kemiskinan ekstrim di Kabupaten Tanjabtim tercatat sekitar 1,6 persen. Sedangkan di tahun 2024 ini Pemerintah Kabupaten Tanjabtim baru selesai melakukan validasi data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) dari Kemenko PMK.
Kepala Bappeda Kabupaten Tanjabtim, Ali Fachrudin mengatakan, bahwa untuk validasi P3KE telah divalidasi ke lapangan langsung dibantu oleh Lurah dan Kepala Desa sekitar bulan November 2023 lalu. Untuk saat ini pihaknya tinggal menyampaikan hasil validasinya, dan rencananya dalam waktu dekat akan disampaikan.
"Dari validasi itu hasilnya sekarang sudah ada dan akan disampaikan lagi ke Kemenko PMK Sebelum bulan Maret nanti," katanya.
Selanjutnya, hasil validasi yang dilakukan Pemkab Tanjabtim, akan divalidasi lagi oleh Kemenko PMK. Kemudian dari hasil validasi yang dilakukan oleh Kemenko PMK, nanti akan turun lagi ke Pemerintah Kabupaten Tanjabtim.
BACA JUGA:Harga Beras di Tanjabtim Mahal, Beras PSHP Diharapkan Jadi Solusi
BACA JUGA:Tanjabtim Usulkan Sebanyak 375 Formasi CASN ke MenPANRB
"Jadi hasil akhirnya bukan dari kami, tapi hasil hitungan dan validasi dari Kemenko PMK," jelasnya.
Menurutnya, berdasarkan data dari BPS Kabupaten Tanjabtim, di tahun 2022 persentase kemiskinan keseluruhan sebanyak 10,91 persen dan di tahun 2023 10,85 persen. Sedangkan untuk persentase kemiskinan ekstrem pada tahun 2021 sebanyak 3,19 persen, pada tahun 2022 turun drastis menjadi 1,6 persen.
"Jadi untuk persentase kemiskinan ekstrem di tahun 2023 belum keluar, karena masih proses untuk disampaikan ke pusat," terangnya.
Dijelaskannya, ada 3 strategi nasional dalam penanganan pengentasan kemiskinan ekstrem, yakni pengurangan beban pengeluaran masyarakat, contohnya bantuan sosial seperti PKH, BPNT, BLT dan lain sebagainya. Kemudian peningkatan pendapatan masyarakat, sasarannya adalah pelaku usaha informal, yakni UMKM.
"Selanjutnya penurunan jumlah kantong kemiskinan, seperti program sanitasi, jalan lingkungan, persampahan, air bersih dan lain-lain. Itu semua sangat berhubungan dalam mengurangi angka kemiskinan ekstrem," ungkapnya.
BACA JUGA:Penarikan Pajak Tower Dihapus, Tanjabtim Kehilangan Pendapatan Rp330 Juta
BACA JUGA:4 Kecamatan di Tanjabtim Diusulkan Pembangunan TPS3R
Sedangkan strategi yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Tanjabtim agar kemiskinan ekstrem berhasil, pertama pihaknya dalam melakukan validasi tepat sasaran, kedua peningkatan kapasitas pemberdayaan dan penguatan ekonomi masyarakat.
"Sehingga yang bersangkutan bisa punya pendapatan dan meningkatkan penghasilan," tukasnya. (*)