Gubernur Juga Lakukan MoU TPA Regional
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO - Gubernur Jambi Al Haris bakal ke Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh untuk melakukan dua agenda besar.
Acara yang dijadwalkan pada pekan ini yakni melakukan tanda tangan MoU Tempat Pembuangan Akhir (TPA) regional, bersama dua kepala daerah Kerinci dan Kota Sungai Penuh. Serta satu kegiatan lain yang tak kalah pentingnya penyerahan kapal wisata.
Gubernur Jambi Al Haris menyatakan, untuk MoU TPA antar Pemkot Sungai Penuh dan Pemkab Kerinci bertujuan menyelsaikan persoalan sampah yang diresahkan oleh masyarakat kedua daerah itu.
Adapun waktu dalam kegiatan ini akan dilakukan Al Haris, dua hari Ramadan nantinya.
"Dua hari Ramadan Saya di Kerinci dan Sungai Penuh, sambil Saya mengundang dua bupati Walikota untuk penandatanganan MOU TPA regional," ucap Haris.
BACA JUGA:Hari Pertama Puasa, SAH Tilawah Quran Bareng Keluarga
BACA JUGA:Semarak Sambut Ramadan, Warga Kerinci Pawai Keliling Kampung Hingga Pasang Lampu Hias
Selain itu, Haris juga akan melakukan peresmian kapal wisata yang berada di Danau Kerinci.
"Sambil menyerahkan kapal wisata di danau Kerinci," akunya.
Adapun Kapal wisata yang sudah rampung dibuat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi akan segera dilaunching. Objek itu dibuat sebagai pemicu (trigger) wisata di Danau Kerinci, Kabupaten Kerinci.
Kapal wisata yang diberi nama 'Kerinci Sakti Wisata' itu menghabiskan Rp 1,2 Miliar APBD Pemprov Jambi 2023. Dan telah selesai pada Desember 2023 lalu.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi Imron Rosyadi melalui Pelaksana Tugas Kepala Bidang Destinasi Pariwisata Safrial mengatakan launching sedang menunggu jadwal gubernur. "Pengoperasian kapal wisata tengah menunggu launching terlebih dahulu, pak gubernur melaunching," ujar Safrial kepada Jambi Ekspres.
Menurut Safrial, kapal ini bisa menampung 50 orang penumpang. Berwarna dominan biru, berukuran panjang 17 meter dan lebar 4 meter. Dengan fasilitas terdapat tempat makan, toilet dan lainnya. "Selain itu juga dilengkapi fasilitas keselamatan standar Internasional. Dimana ada persediaan makanan yang bisa tahan dengan umur 1 tahun seperti kapal pesiar yang berlayar dengan harga Rp 90 juta, serta juga ada rompi pelampung lengkap dan perahu darurat," akunya.
Nantinya, kapal ini tetap jadi kepemilikan Pemprov dan pengoperasiannya dipinjam pakai kepada pihak pengelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang ada di Desa Tanjung Tanah. "Nanti untuk tarif akan diatur berdasarkan perhitungan jumlah awak dan operasionalnya," sebut Safrial.