Pengamat politik Pahrudin mengatakan, hingga saat ini Al Haris masih yang tertinggi tingkat keterpilihannya. Menurutnya, itu tidak hanya dari lembaga survei Putin, tapi juga lembaga lainnya.
“Peluang terbesar Haris bisa dua periode. Ini terlihat dari beberapa survei terkahir. Termasuk Putin yang kita rilis pada Desember lalu,” katanya.
Untuk pesiangnya, kata Pahruddin, yang terdekat adalah mantan Walikota Jambi Sy Fasha. Ketua DPW NasDem Provinsi Jambi ini menjadi nama yang paling mendekati dari sisi elektabilitas.
“Untuk pesaing yang terdekat itu adalah Sy Fasha. ini yang paling mendekati. Disamping itu ada juga nama Cek Endra. Sehingga dalam surevi kami ada tiga nama yang paling berpeluang untuk menjadi gubernur, ada Harus selaku petahana, Sy Fasha dan Cek Endra,” sebutnya.
Menurutnya, apakah Sy Fasha dan Cek Endra bakal maju di Pilgub Jambi itu adalah persoalan lain. Terlebih hingga saat ini belum ada ketegasan dari keduanya melhat pertarungan di Pilgub Jambi. “Jadi peluang itu masih ada, mungkin kemarin baru bertarung di Pileg, sehingga belum terlalu terbuka berbicara soal Pilgub Jambi,” ungkapnya.
Bagaimana dengan Romi? Dosen Universistas Nurdin Hamzah ini menyebutkan bahwa nama Romi juga muncul dalam survei pihaknya. Hanya saja posisi Romi masih berada di bawah 10 persen, terkahir di bulan Desember.
“Tapi langkah Romi patut kita apresiasi, karena dia memilih untuk turun lebih awal menyatakan diri sebagai penantang. Memang ini yang harus dilakukan, karena para penantang ini harus lebih intensif,” katanya.
Terkait komposisi wakil, Pahrudin menyebutkan bahwa banyak sekali pilihan untuk posisi wakil. Ada nama Ratu Munawaroh, Sukandar, Mashuri, termasuk Abdullah Sani serta beberapa figure lainnya.
“Nama yang muncul sebagai wakil ini banyak sekali, banyak pilihannya. Ada Abdullah Sani dan Sukandar dari komunitas Jawa, Safrial serta Mashuri yang memiliki partai Demokrat. Termasuk Ratu Munawaroh, jika tidak bisa masuk sebagai Cagub, maka dia termasuk yang populer dan diinginkan untuk menjadi Cawagub. Jadi wakil ini sangat menentukan sekali,” jelasnya.
Bagaimana dengan keterwakilan wilayah? Pahrudin menjelaskan hal ini tentu akan berpengaruh. Karena tidak bisa dipungkiri juga bahwa pemilih Jambi masih menempatkan pilihannya dengan melihat sisi tersebut.
“Keterwakilan wilayah ini sebenarnya strategi lama, tapi tidak bisa dipungkiri masih efektif. Pemilih kita inikan beragam sekali, ada yang mendasarkan pilihannya pada daerah. Ini juga penting dipertimbangkan,” pungkasnya. (*)