Hanya saja, kata Dia, kesempatan untuk maju Pikada Kerinci benar-benar akan diambil jika dirinya juga mendapat dukungan penuh dari para tokoh politik, para akedemisi maupun dari pihak lainnya.
"Kami berterima kasih pada masyarakat karena diharapkan untuk ikut berkompetisi. Jika ini menguat, kami siap jika dapat restu dari semua pihak. Semua itu mengalir saja," tegasnya.
Kendati demikian, saat ini, Dirinya masih fokus untuk mengabdi sebagai seorang akedemisi. Meskipun dukungan dan dorongan dari sejumlah pihak yang menginginkannya untuk memegang tampuk kepemimpinan Kerinci 5 tahun mendatang terus mengalir terhadap dirinya.
"Kalau memang diharapkan dan dibutuhkan untuk mengabdi dan merubah Kerinci ke arah yang lebih baik, kemudian kesempatan itu ada, kenapa tidak," tuturnya.
Tak tanggung-tanggung, Iskandar yang merupakan seorang akedemisi sudah menawarkan konsep ataupun program yang akan diwujudkan dalam memimpin negeri berjuluk Bumi Sekepal Tanah Surga itu jika diamanahkan memegang tampuk kepemimpinan 5 tahun kedepan.
Mengusung jargon "Muda, Intelektual, kharismatik Inovatif, Religius", konsep yang ditawarkan diyakini akan membawa Kabupaten Kerinci ke arah pembangunan yang memanfaatkan media globalisasi untuk meningkat pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Iskandar menyebutkan, sejauh ini keterbatasan anggaran pembangunan Daerah dalam melayani kebutuhan sekitar 250.000 Jiwa dengan kemampuan APBD yang terbatas dan area kawasan yang terbatas dengan mayoritas masyarakat bergerak dibidang Pertanian menjadi salah satu penghambat kemajuan daerah itu sendiri.
"Sementara sumber anggaran dari pemerintah pusat untuk membiayai pembangun daerah sangat dominan dalam kondisi anggaran negara terbatas," katanya.
Atas keterbatasan tersebut, kata Dia, sudah waktunya Kerinci memanfaatkan media globalisasi dalam meningkat pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Diantaranya melalui kerjasama internasional dan menjadikan Kerinci sebagai pusat pariwisata syariah dunia.
"Kemudian juga Kerinci sebagai pendidikan dan riset Internasional serta memanfaatkan Teknologi Informasi dan Kerjasama Internasional yang cukup terbuka luas yang harus dimanfaat dewasa ini," tukasnya. (*)