Di pesta sepak bola antar tim pesepak bola muda dua tahunan ini, Indonesia adalah tim debutan yang terus menorehkan sejarah dengan melaju ke semifinal untuk pertama kalinya setelah sebelumnya melaju ke babak perempat final sebagai runner up Grup A di bawah Qatar.
Satu kemenangan lagi akan membawa Indonesia bermain di Olimpiade Paris 2024, mengulangi catatan Garuda Muda 68 tahun yang lalu ketika tampil di Olimpiade Melbourne 1956.
Namun, Ernando yang kembali menjadi aktor kemenangan Indonesia di Piala Asia U-23 membidik target lebih tinggi.
"Kami harus melanjutkan perjalanan kami dan ini bukanlah akhir. Kami ingin menjadi juara," kata kiper 22 tahun itu, dikutip dari laman resmi AFC, Jumat.
Ernando yang menepis tendangan penalti pemain timnas Australia Mohamed Toure pada laga kedua, kembali menunjukkan kualitasnya dengan menepis dua tendangan penalti pemain Korea Selatan, Kang Sang-yun dan Lee Kang-hee, sekaligus menjadi eksekutor penalti dengan baik pada perempat final Piala Asia U-23 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Jumat WIB.
Penampilan cantiknya ini membawa Indonesia menyingkirkan sang juara edisi 2020 Korea Selatan yang mengincar penampilan kesepuluhnya di Olimpiade sejak 1984 dengan skor 11-10 pada babak adu penalti setelah bermain imbang 2-2 selama 120 menit.
Kiper Persebaya Surabaya itu mengungkap bahwa ketenangan timnya pada babak adu tos-tosan adalah berkat "saling percaya dalam hal adu penalti".
Ia sendiri yang menepis dua tendangan dan menjadi algojo penalti juga mengaku sudah berlatih berkali-kali apabila dibutuhkan pada babak paling menegangkan ini.
"Saya sudah latihan dan saat giliran saya, saya hanya fokus (mencapai) target," kata Ernando. (ant)