Penggunaan teknologi, menurut Yuangshun, juga memampukan perusahaan untuk mengetahui satu potongan daging berasal dari sapi yang mana.
Selain daging, bagian lain sapi dari Yangxin juga dapat diolah, misalnya tulang-tulang sapi digunakan untuk pengganti gading gajah, sehingga dapat menjadi ornamen dan pahatan yang bisa berharga ribuan Yuan, bahkan menjadi gelas untuk minum teh. Sementara kulit sapi disuplai ke perusahaan kulit untuk sepatu para pasukan People Liberation Army (PLA) atau Tentara Nasional China.
Selanjutnya kotoran sapi dapat diolah sebagai pupuk organik, yang selain dijual juga digunakan di lahan perusahaan untuk menumbuhkan rumput sebagai pakan sapi.
Perusahaan setidaknya mampu mengubah 240.000 metrik ton kotoran ternak menjadi 50.000 ton pupuk organik, 200.000 ton pupuk cair biogas dan 3 juta meter kubik gas alam setiap tahunnya.
Kabupaten Yangxin telah berhasil mengembangkan peternakan sapi modern yang dilengkapi dengan teknologi dan pada gilirannya juga memakmurkan masyarakat di daerah tersebut. (ant)