Sapi-sapi Dapat Fasilitas Musik, Pijat Otomatis dan Pengatur Suhu

Rabu 01 May 2024 - 19:32 WIB
Editor : Jurnal

Mendatangi Peternakan Sapi 5G di China

CEO Tesla Elon Musk pernah berkata "Orang sering salah mengerti teknologi sebagai gambar statis, padahal teknologi lebih tepat seperti film, yang terpeting adalah kecepatan inovasi teknologi. Ada akselerasi di sana".

 

KECEPATAN teknologi tersebut jugalah yang setidaknya diterapkan di Kabupaten Yangxin, Provinsi Shandong, China bagian timur, khususnya di peternakan sapi pedaging.

Provinsi Shandong adalah daerah penghasil daging sapi berkualitas tinggi di China. Salah satu daerah peternakan utama di Shandong adalah Kabupaten Yangxin, dengan luas sekitar 793 kilometer persegi dan populasi penduduk 470 ribu orang.

Di daerah tersebut terdapat 136 peternakan sapi potong dan 76 perusahaan rumah potong hewan, 429 perusahaan pengolahan daging sapi dan 16 perusahaan produksi pupuk organik. Total produksi tahunan sapi potong dari Yangxin sebanyak 280.000 ekor sapi, dengan kapasitas penyembelihan 1,2 juta ekor per tahun.

Beberapa jenis sapi yang dipelihara di lokasi itu adalah Bohai Black sebagai produk unggulan, kuning Luxi, Girolando, Simmental maupun Aberdeen Angus.

Industri daging sapi pun menyumbang 12 persen terhadap pendapatan Kabupaten Yangxin setiap tahunnya. Ada sekitar 120 ribu orang yang bekerja di industri terkait sapi. Artinya ada 1 dari 4 orang penduduk Yangxin bekerja di bidang tersebut.

Saat ini, daging sapi Yangxin dikirim ke berbagai kota di China. Daging sapi Yangxin menguasai 30 persen pangsa pasar Beijing dan 50 persen pangsa pasar daging sapi Tianjin, dengan nilai produksi tahunan sekitar RMB 60 miliar (sekitar Rp134,6 triliun), menempatkannya di posisi teratas nasional sebagai daerah penyuplai daging sapi.

Peternakan Sapi 5G

Bagaimana kabupaten tersebut dapat menghasilkan daging sapi dalam jumlah banyak dan diminati pasar?

Salah satu jawabannya adalah dengan penggunaan teknologi, termasuk teknologi 5G.

"Kami menggunakan tag telinga elektronik untuk mengidentifikasi setiap sapi, tanda-tanda fisiknya maupun informasi perilaku mereka. Kami juga menggunakan perangkat penginderaan terkomputerisasi untuk membantu menyesuaikan lingkungan pengembangbiakan," kata peternak senior dari perusahaan Yangxin Yiliyuan Halal. Meat Co., Ltd Sun Yuqin, saat ditemui ANTARA di peternakan tersebut di Yangxin, Provinsi Shandong, China, Minggu (28/4).

Yuqin menyebut industri ternak sapi di Yangxin sudah dimulai sejak 1949, namun penggunaan teknologi yang bekerja sama dengan perusahaan Huawei, juga asal China, baru dimulai pada sekitar 2020.

"Termasuk juga penggunaan sistem dapur cerdas untuk pemberian pakan ternak terpusat, sehingga pakan untuk sapi, sesuai dengan jenis, sistem reproduksi, usia, maupun berat badan sapi," kata Sun Yuqin.

Kategori :