Pemerintah Akan Hapus BBM Pertalite, Digantikan dengan BBM Bioetanol yang Lebih Ramah Lingkungan

Rabu 08 May 2024 - 10:20 WIB
Reporter : Muhammad Akta
Editor : Muhammad Akta

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Masalah keterbatasan pasokan BBM Pertalite di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) telah memicu perhatian pemerintah.
Kini pemerintah sedang menyiapkan rencana penggantian dengan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan, yakni BBM Bioetanol.
Langkah ini diharapkan dapat membantu mengurangi ketergantungan terhadap BBM fosil dan dampak negatifnya terhadap lingkungan.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, menjelaskan bahwa langkah ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk meminimalkan penggunaan bahan bakar fosil dan memperkenalkan alternatif yang lebih ramah lingkungan.

BACA JUGA:Kekhawatiran Kenaikan Harga BBM, Inflasi, hingga Suku Bunga yang Tertahan

BACA JUGA:Subsidi BBM Naik Dicegah dengan Pembatasan Pembelian
"Saat ini, pemerintah tengah mengkaji pengenalan subsidi baru untuk BBM jenis Bioetanol," ujar Luhut.
Dia menekankan pentingnya memanfaatkan berbagai sumber daya alam yang dimiliki Indonesia, seperti jagung, tebu, dan rumput laut, untuk memproduksi BBM Bioetanol yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Meskipun rencana penggantian ini sudah mulai diwacanakan, pemerintah tetap memastikan bahwa penggunaan BBM Bioetanol juga akan disubsidi, terutama bagi masyarakat yang membutuhkan.
"Pemerintah akan memastikan bahwa subsidi BBM akan dialokasikan kepada masyarakat yang membutuhkan dan berhak menerimanya," tambah Luhut Binsar Pandjaitan.

BACA JUGA:Kasus Penyalahgunaan BBM Subsidi, Berkas 3 Tersangka Dilimpahkan ke Kejaksaan

BACA JUGA:Ini Langkah Pertamina Menjaga Kelancaran Distribusi BBM Selama Arus Balik Lebaran di Sumbagsel
Langkah ini merupakan bagian dari upaya lebih besar untuk menyelaraskan kebijakan energi dengan tujuan pembangunan berkelanjutan. PT Pertamina (Persero) telah berkomitmen untuk melakukan transisi dari BBM Pertalite RON 90 yang saat ini disubsidi, ke BBM yang lebih ramah lingkungan, seperti Pertamax Green 92.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, menjelaskan bahwa keputusan ini diambil sejalan dengan peraturan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), yang menekankan pentingnya pengurangan emisi gas rumah kaca.
"Penggunaan BBM Bioetanol ini dapat membantu mengurangi polusi udara yang semakin meningkat, yang menjadi kekhawatiran serius bagi kesehatan masyarakat," ujar Nicke Widyawati.

BACA JUGA:Pastikan Tak Ada Kenaikan Tarif Listrik dan BBM

BACA JUGA:Kilang Plaju Produksi BBM 20,71 Juta Barel, Cukupi Kebutuhan Jambi
Pemerintah berharap bahwa langkah ini akan membantu menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat, sambil tetap memastikan ketersediaan bahan bakar yang memadai bagi masyarakat.
Langkah-langkah lanjutan dalam pelaksanaan rencana penggantian tersebut akan diumumkan lebih lanjut sesuai dengan perkembangan dan kajian yang dilakukan. (*)

Kategori :

Terkini

Minggu 22 Dec 2024 - 22:54 WIB

Dewan Ingatkan BKPSDM

Minggu 22 Dec 2024 - 22:52 WIB

Sekda Buka Rakor Natura

Minggu 22 Dec 2024 - 22:51 WIB

Pendaftaran P3K Dibuka Akhir Desember

Minggu 22 Dec 2024 - 22:49 WIB

134 Personil Amankan Natura

Minggu 22 Dec 2024 - 22:48 WIB

Konflik Lahan Berakhir Damai