Untuk laporan perubahan tahunan "y-o-y" komoditas migas pun mengalami kenaikan di angka 25,63 persen.
BACA JUGA:Sembilan Fraksi DPRD Provinsi Jambi Soroti Proyek Multiyears dan Batu Bara
BACA JUGA:Dampak Tambang Batu Bara, Orang Rimba Semakin Sengsara
"Namun, hal ini berbanding terbalik dengan laporan komoditas batu bara. Nampaknya batu bara menjadi penyumbang terbesar dalam penurunan angka di sektor pertambangan. Dilihat dari laporan Maret terhadap Februari dalam 2024, batu bara turun dengan drastis sebanyak 67,62 persen," kata Agus.
Untuk laporan tahunan yang dihitung per Januari-Maret 2023 dengan Januari- Maret 2024, batu bara pun masih mengalami anjlokan yang besar.
Terlampir bahwa untuk laporan "y-o-y" ini, batu bara mengalami perubahan di angka penurunan hingga 73,21 persen dalam setahun terakhir.
Adapun sektor lain yang menjadi penilaian angka ekspor di Provinsi Jambi adalah sektor pertanian yang secara laporan "M-to-M" di bulan Maret terhadap Februari 2024 mengalami penurunan sebesar 17,78 persen.
BACA JUGA:Jambi Akan Kedatangan Investor Baru Bangun Jalan Khusus Batu Bara
BACA JUGA:Sebabkan Macet, Jalur Darat Batu Bara ke Pelabuhan Batanghari Dihentikan Hingga Habis Lebaran
Namun, secara kumulatif tahunan per Januari-Maret, sektor pertanian ini masih mengalami angka kenaika di 3,64 persen.
Komoditas penyumbang terbesar dipegang oleh Pinang dengan sumbangan 2,05 persen.
Pada sektor terakhir, yaitu di industri pengolahan mengalami kenaikan untuk laporan bulanan Maret terhadap Februari 2024, yaitu kenaikan 19.40 persen.
Meskipun demikian, angka ini terhitung mengalami penurunan untuk perubahan tahunan "y-o-y" sebesar 13,75 persen.
BACA JUGA:Dibutuhkan Dana Rp8,4 Triliun untuk Perbaiki Jalan Nasional Rusak Akibat Angkutan Batu Bara
BACA JUGA:Nasib Truk Batu Bara di Jalan Darat Diputuskan Akhir Pekan Ini
Untuk sektor ini, olahan karet memegang andil terbesar dalam kegiatan ekspor Provinsi Jambi, yaitu di angka 15,73 persen. (*)