JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO - Badan Pusat Statistik (BPS) Provisi Jambi mencatat perkembangan ekspor-impor di Provinsi Jambi sebagai laporan "month-to-month" dan "year-on-year".
Dilaporkan bahwa kegiatan ekspor pertambangan di Provinsi Jambi jadi satu satunya komoditi yang terus alami penurunan.
Pada berita resmi statistik yang dirilis, disampaikan bahwa total keseluruhan nilai ekspor di Provinsi Jambi untuk bulan Maret 2024 menyentuh 193,40 juta US Dolar.
Hal ini dilaporkan naik dibandingkan dengan bulan Februari lalu di angka 189,02 juta US Dolar. Ada kenaikan sebesar 2,32 persen secara kumulatif.
BACA JUGA:Pelabuhan Nipah Panjang Jadi Pintu Ekspor bagi Petani Kelapa Tanjabtim
Perhitungan kegiatan Ekspor di Provinsi Jambi dihitung dari 3 sektor, yaitu, sektor pertanian, industri, dan pertambangan.
Adapun penyumbang terbesar untuk angka ekspor dipegang oleh sektor pertambangan sebesar 66,59 persen untuk laporan di Maret 2024.
Kepala BPS Provinsi Jambi, Agus Sudibyo pun mengaku bahwa nantinya perihal penurunan komoditas pertambangan ini akan berdampak pada laporan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jambi.
"Kita tahu bahwa dominasi ekspor di Provinsi Jambi itu pertambangan. Komoditasnya hanya dua, yaitu minyak dan batu bara. Nanti kita lihat, minyaknya seperti apa, batu baranya seperti apa. Ini akan jadi prediksi untuk pertumbuhan ekonomi,"ujarnya.
BACA JUGA:Pasca Dihentikan 14 Maret, Angkutan Batu Bara Jalur Darat Beroperasi Lagi
BACA JUGA:Tiga Rute Jalan Khusus Batu Bara Diklaim Pekerjaannya Sudah di Atas 50 Persen
BPS menjelaskan meskipun menjadi komoditas dominan, pertambangan tampak sebagai satu-satunya komoditas yang mengalami penurunan signifikasi, baik dalam pelaporan "M-to-M" di angka penurunan 4,18 persen maupun "y-o-y" di angka penurunan 7,74 persen.
Terlihat bahwa sektor pertambangan dibagi menjadi dua komoditas, yaitu migas dan pertambangan lainnya yang mana batu bara masuk di dalamnya.
Untuk komoditas migas dalam laporan Maret terhadap Februari dilaporkan mengalami kenaikan sebesar 5,77 persen.