Setiap bus dilengkapi dengan pendingin udara, pemecah kaca, P3K, Apar, GPS, ban cadangan, tombol pintu darurat, dan lainnya.
Bus salawat akan melayani jamaah dari hotel ke Masjidil Haram selama 24 jam. Ada 22 rute yang disiapkan untuk antar dan jemput jamaah yang tinggal di lima wilayah, yaitu Syisyah, Raudhah, Misfalah, Jarwal, dan Rei Bakhsy.
Sebagai ikhtiar, Kemenag juga menginisiasi sejumlah program ramah lansia sejak dalam negeri.
Program-program tersebut, seperti bimbingan manasik dengan mengedepankan rukhshah (keringanan), seremoni yang singkat (maksimal 30 menit dan 2 sambutan), layanan prioritas di asrama haji dalam bentuk makan dengan menu khusus dan penempatan kamar di lantai bawah.
Sementara saat di Tanah Suci, khususnya di Madinah, jamaah lansia dan disabilitas diberi perlakuan khusus. Mereka yang ingin beribadah di Masjid Nabawi difasilitasi dengan kursi roda.
Pemerintah Indonesia ingin kebahagiaan dan kenyamanan melaksanakan ibadah jamaah haji dapat dirasakan oleh semua orang, tanpa terkecuali. (ant)