SDN 67 Muara Sekalo Ciptakan Hutan Sekolah untuk Lestarikan Tanaman Endemik Lokal
Salah seorang siswa SDN 67 Muara Sekalo Kecamatan Sumay saat merawat tanaman endemic local yang ada di sekolah.--
MUARA SEKALO, JAMBIEKSPRES.CO–SDN 67 Muara Sekalo Kecamatan Sumay Kabupaten Tebo memperkenalkan program pembibitan tanaman endemik dengan melibatkan siswa.
Program ini bertujuan untuk mengenalkan siswa pada jenis tanaman asli yang mulai langka, seperti pohon mata kucing, tampui, dan kasai, serta mengedukasi mereka tentang pentingnya pelestarian lingkungan.
Kepala SDN 67 Muara Sekalo, Sarjoni, S.Pd., menjelaskan bahwa program ini mengajak siswa dan orang tua berpartisipasi dengan mengumpulkan bibit tanaman endemik dari hutan untuk kemudian disumbangkan melalui anak-anak.
Bibit yang dirawat di sekolah akan dipindahkan ke lahan sekitar sekolah atau lahan masyarakat setelah siap ditanam.
“Kami ingin anak-anak tidak hanya mengenal tanaman komersial seperti kelapa sawit, tetapi juga memahami manfaat tanaman endemik yang dapat menjadi sumber ekonomi alternatif. Selain itu, program ini membantu menciptakan ruang teduh yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan belajar di luar ruangan,” ujar Sarjoni.
BACA JUGA:Program Sekolah Damai Jadi Inovasi Pendidikan
BACA JUGA:Mulai 2025, Guru Tak Perlu Pindah Sekolah Demi Penuhi Jam Mengajar
Integrasi Pendidikan dan Lingkungan
Sekolah yang memiliki lahan seluas 4.000 m² untuk dijadikan sebagai hukan sekolah sebagai bagian dari pendidikan lingkungan yang diintegrasikan dengan pembelajaran di kelas. Siswa diajarkan cara merawat tanaman sambil mengenal ekosistem lokal.
Selain itu, lahan sekolah juga dirancang sebagai media pembelajaran keanekaragaman hayati.
“Kami berharap para siswa dan orang tua memahami bahwa hutan dan tanaman endemik memiliki nilai penting. Misalnya, buah mata kucing dapat menjadi komoditas dengan potensi ekonomi yang baik,” tambah Sarjoni.
Meski demikian, program ini menghadapi tantangan, salah satunya adalah minimnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan dan pengelolaan sampah. Untuk mengatasi hal ini, sekolah mengedukasi siswa agar menjadi agen perubahan di keluarga dan masyarakat.
“Harapan kami, siswa dapat menyampaikan pesan kepada orang tua mereka tentang pentingnya menjaga lingkungan. Contohnya, mereka bisa mengajarkan pemanfaatan sampah, memilih air putih sebagai minuman sehat, dan mengurangi konsumsi produk cepat saji yang menghasilkan banyak sampah plastik,” jelas Sarjoni.
Melalui program ini, SDN 67 Muara Sekalo berharap dapat menciptakan generasi yang sadar lingkungan sekaligus mampu memberdayakan potensi lokal secara berkelanjutan. (*)