34 Tongkang Batu Bara Diizinkan untuk Melanjutkan Perjalanan Setelah Tertahan di Tembesi

Selasa 28 May 2024 - 19:14 WIB
Reporter : Andri Briliant Avolda
Editor : Adriansyah

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO - Meski ada kebijakan penghentian angkutan batu bara jalur Sungai Batanghari, 34 tongkang yang tertahan di Tembesi diperbolehkan berlayar.

Hal itu tampak pada Selasa (28/5) di Jembatan Pedestrian Gentala Arasy, Kota Jambi.

Padahal disatu sisi perbaikan tiang pengaman (fender) jembatan tembesi belum rampung.

Keamanan fender jembatan dan keselamatan pekerja perbaikan harus dijamin.

Terkait hal itu Wakil Ketua Satuan Tugas Pengawasan dan Gakkum Provinsi Jambi Johansyah mengakui sisa tongkang pengangkut batu bara yang sempat tertahan masih berlayar. 

BACA JUGA:Tanggapi Insiden Tongkang Batu Bara Terbakar dan Kemarahan Warga, DPRD Temui Warga Tembesi

BACA JUGA:Pemprov Medias dengan Warga Terkait Pembebaskan 34 Tongkang Batu Bara, PPTB Mulai Perbaiki Jembatan Tembesi

"Itu sisa tongkang yang sempat tertahan, saat ini setelah pengusaha membuktikan mulai memperbaiki jembatan maka masyarakat memperbolehkan kapal berjalan, jumlahnya ada 34 tongkang bertahap berjalan, dan jarak tempuh Tembesi ke Jambi membutuhkan waktu berlayar 2 hari ke pelabuhan," ucap Johansyah kepada Jambi Ekspres (28/5).

Johansyah yang juga Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Jambi itu menyebut tongkang yang boleh berjalan telah sesuai berat muatan dan saat berjalan dikawal oleh Ditpolair dan Dinas Perhubungan.

Dan saat malam hari tak diperbolehkan berlayar. "Mereka diawasi, juga untuk tongkang harus dibawa oleh tugboat sesuai dengan besaran tongkang," jelas Johansyah. 

BACA JUGA:Tindak Tegas Truk Batu Bara yang Langgar Jam Operasional

BACA JUGA:Tim Satgas Wasgakkum Jambi Putuskan Menghentikan Angkutan Batu Bara di Jalur Sungai Batanghari

Untuk perbaikan fender jembatan, Johansyah tak memungkiri belum rampung. 

"Alat sudah datang dan yang rusak segera diperbaiki, jumlah fender yang diperbaiki dan kerugian kerusakannya Saya tak hafal," kata Johansyah. 

Yang jelas, menurut Johansyah pihaknya sudah meminta perusahaan agar menghindari kolong jembatan yang riskan. Agar tak membahayakan proses dan pekerja perbaikan.

Kategori :

Terkini

Minggu 22 Dec 2024 - 22:54 WIB

Dewan Ingatkan BKPSDM

Minggu 22 Dec 2024 - 22:52 WIB

Sekda Buka Rakor Natura

Minggu 22 Dec 2024 - 22:51 WIB

Pendaftaran P3K Dibuka Akhir Desember

Minggu 22 Dec 2024 - 22:49 WIB

134 Personil Amankan Natura

Minggu 22 Dec 2024 - 22:48 WIB

Konflik Lahan Berakhir Damai