JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Sebanyak 34 jemaah dari 37 Warga Negara Indonesia (WNI) yang ditangkap aparat keamanan Arab Saudi karena menggunakan visa non-haji akhirnya pulang ke tanah air.
Tiga orang lainnya akan menjalani proses hukum lebih lanjut.
Keterangan ini disampaikan Konsul Jenderal RI di Jeddah, Yusron B. Ambary.
Menurut Yusron, sejak kemarin tim perlindungan jemaah KJRI Jeddah terus mendampingi pemeriksaan 37 WNI tersebut.
BACA JUGA:Jamaah Calon Haji Diminta Waspada Terhadap Kondisi Kesehatan di Mekkah
BACA JUGA:Lion Air Siap Dukung Ibadah Haji 2024
"Alhamdulillah dalam pendampingan tersebut, 34 jemaah dinyatakan bebas dan pagi ini telah kembali ke Indonesia dengan penerbangan Qatar Airways yang akan tiba di Jakarta pukul 21.30 WIB," ujar Yusron.
Sementara itu, tiga orang yang diduga sebagai koordinator, dengan inisial SJ, SY, dan MA, masih berada di Kejaksaan di Madinah untuk proses hukum lebih lanjut.
Yusron menegaskan bahwa KJRI Jeddah akan memastikan hak hukum WNI tersebut terpenuhi.
BACA JUGA:Layanan Jamaah Haji Reguler Gelombang I di Madinah Berjalan Lancar
BACA JUGA:Visa Umrah Tak Bisa Dipakai Untuk Berhaji
Berdasarkan pengakuan 34 jemaah yang sudah pulang, mereka menyadari datang ke Saudi Arabia dengan visa ziarah, bukan visa haji.
"Mereka dijanjikan oleh seorang oknum, mukimin WNI yang tinggal di Makkah untuk mendapatkan tasreh haji dan masing-masing membayar 4.600 Riyal," ungkap Yusron.
KJRI Jeddah menegaskan kembali bahwa visa yang dapat dipakai untuk ibadah haji adalah visa haji reguler atau haji khusus yang diterbitkan berdasarkan kuota yang ditetapkan oleh pemerintah Arab Saudi.
Selain itu, ada visa mujalamah yang merupakan undangan dari Kerajaan Arab Saudi kepada individu-individu tertentu di tanah air.
BACA JUGA:Kepergok Gunakan Visa Non Haji , 24 Jamaah Indonesia Diamankan di Madinah
BACA JUGA:Layanan Jamaah Haji Reguler Gelombang I di Madinah Berjalan Lancar
"Sementara untuk visa-visa lainnya, masyarakat harus bijak dalam melihat tawaran-tawaran haji dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Pastikan jenis visa Anda sebelum berangkat ke Tanah Suci," pesan Yusron. (*)