Menjajal Gunung Wugong di Jiangxi China
Gunung Wugong adalah satu dari tiga gunung terkenal di China Selatan. Cakupan hutan di Gunung Wugong mencapai 88,1 persen total luas gunung 120 kilometer persegi dan menjadi tempat tumbuh bagi 2.500 spesies tanaman. Termasuk 40 spesies tumbuhan purba dan lebih dari 150 spesies pohon langka yang dilindungi.
SEKELOMPOK pemuda dengan sabar mendaki ribuan anak tangga yang melintang di tengah-tengah padang rumput hijau demi mencapai "Puncak Bangau Putih" di ketinggian 1.918,3 meter di atas permukaan laut (DPL).
Menggunakan tongkat bambu untuk membantu melangkah dan menahan beban, mereka berusaha menaklukkan Gunung Wugong di Kota Pingxiang, Provinsi Jiangxi, China bagian tenggara.
Upaya menaklukkan gunung seluas 120 kilometer persegi tersebut tidaklah mudah karena semakin ke puncak, terpaan angin kian kencang dan pandangan mata pun kadang tertutup kabut yang ikut turun akibat perbedaan suhu udara. Padahal jalur pendakian memiliki kemiringan 40-50 derajat sehingga benar-benar butuh tekad kuat untuk tetap melangkah hingga ke puncak.
Namun perjalanan mendaki dan menuruni gunung, yang masuk dalam bagian Taman Hutan Nasional tersebut, bukanlah hal yang sia-sia. Karena sepanjang perjalanan, pendaki dapat menikmati sensasi aroma rumput, jembatan gantung, air terjun, hingga batuan granit dengan puncak runcing yang tampak seperti jejeran ujung pensil.
Gunung Wugong adalah satu dari tiga gunung terkenal di China Selatan pada zaman kuno bersama dengan Gunung Lu dan Gunung Heng. Gunung Wugong adalah bagian utara Pegunungan Luoxiao.
Lokasi tersebut juga disebut-sebut sebagai tempat para filsuf ajaran Taoisme untuk menepi dan mencari harmonisasi tatanan alam sehingga tidak heran ada kuil Tao di gunung tersebut.
Cakupan hutan di Gunung Wugong mencapai 88,1 persen total luas gunung 120 kilometer persegi dan menjadi tempat tumbuh bagi 2.500 spesies tanaman. Di antara tanaman-tanaman itu termasuk 40 spesies tumbuhan purba dan lebih dari 150 spesies pohon langka yang dilindungi.
Selain flora, Gunung Wugong juga menjadi rumah bagi satwa langka tertentu seperti salamander dan monyet ekor pendek.
Gunung Wugong terbagi menjadi empat zona. Zona pertama berada di 1.600 -- 1.900 meter DPL, yaitu kawasan yang tertutup padang rumput, zona kedua di ketinggian 1.200 -- 1.600 meter DPL berupa tebing curam, zona ketiga di ketinggian 500 -- 1.200 meter DPL berupa air terjun dengan kemiringan tajam, dan zona keempat di bawah 500 meter DPL yang memiliki sumber air panas.
Batuan di Gunung Wugong adalah batu granit yang mengalami proses sedimentasi secara alami selama ribuan tahun. Batuan di puncak gunung pecah, runtuh, dan menumpuk di lereng-lereng gunung sehingga membentuk pilar-pilar granit yang menjulang dengan ujung runcing dan beberapa di antaranya mencapai tinggi hingga lebih dari 250 meter.
Di antara batu-batu raksasa itu ada Wishing Stone atau Batu Harapan di mana banyak pengunjung meninggalkan tanda bertuliskan pesan harapan mereka maupun fairy mouse yaitu batu yang menonjol ke kanan atas dan tampak seperti tikus sedang mengangkat kepalanya untuk mendengarkan ceramah Sang Buddha.
Setidaknya ada tiga lokasi favorit di Gunung Wugong. Pertama adalah Puncak Bangau Putih atau Puncak Emas (金顶 atau Jinding) yaitu puncak Gunung Wugong. Setelah tiba di puncak, pengunjung dapat berfoto di tablet batu bertuliskan ukiran merah "Gunung Wugong" dan "Puncak Emas" di kedua sisi. Pose kungfu menjadi gaya favorit di lokasi tersebut.