JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli Simanjuntak berpesan kepada 151 orang perwira karir TNI AD yang baru dilantik agar tidak mudah marah jika menemukan ada anggota bawahannya yang melakukan kesalahan.
Maruli di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa pada prinsipnya perwira sebagai pemimpin merupakan bagian dari kesalahan itu apabila anak buah melakukan kesalahan.
Untuk itu, dia ingin para perwira remaja tersebut memahami unsur-unsur dasar sifat kemanusiaan.
"Jangan langsung mengamuk, apalagi kamu melakukan tindakan-tindakan fisik yang menyengsarakan anggota kita," kata Maruli saat menyampaikan pesannya dalam upacara penerimaan perwira karir di Markas Besar TNI AD, Jakarta.
BACA JUGA:Hanya 2 Siswa yang Daftar
BACA JUGA:Hwang Jung-eum Berkencan Dengan Pebasket
Perwira karir yang dilantik tersebut telah menempuh Pendidikan Pertama Perwira (Dikmapa) Tahun 2024 yang berasal dari lulusan perguruan tinggi.
Selain perwira karir dalam bidang umum, Dikmapa itu juga meluluskan perwira penerbang Prajurit Sukarela Dinas Pendek (PSDP).
Setelah lulus, Maruli meminta para perwira tersebut siap menghadapi tantangan pada masa depan yang kerap diisi dengan perubahan-perubahan.
Menurut dia, para perwira itu harus segera menyesuaikan dengan lingkungan yang baru, baik di dalam kedinasan maupun masyarakat sekitar.
Selain itu, Kasad juga mengingatkan para perwira itu agar tidak memiliki sifat sombong. Seorang perwira harus mempunyai sifat yang bijak dam cermat dalam menghadapi beragam hal.
"Hindari perbuatan tercela yang dapat memalukan diri sendiri dan satuan," katanya.
Seratusan perwira karir tersebut nantinya akan ditetapkan untuk masuk ke satuan-satuan di TNI AD dan menempuh kembali pendidikan di satuan tersebut sekitar tiga bulan. Penempatan satuan itu bakal berdasarkan kebutuhan organisasi.
Maruli mengatakan seluruh Komando Daerah Militer (Kodam) di Indonesia memiliki satuan-satuan tersebut sehingga perwira itu pun bakal disebar di seluruh daerah di tanah air.
"Perwira-perwira ini nanti akan mendukung satuan-satuan yang di lapangan gitu, ada yang punya latar belakang psikologi, hukum, dan sebagainya," katanya. (ant)