Perburuan Kucing Besar Dilakukan Secara Terorganisir

HARIMAU: Kepala Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat ( BB TNKS) Khaidir pada acara peringatan Hari Harimau se-Dunia 2024 di Hutan Madapi TNKS Desa Pal VIII, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu. FOTO: ANTARA/NUR MUHAMAD HARI --

Menyelamatkan Harimau Sumatera dari Ancaman Kepunahan

Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) merupakan salah satu fauna khas Indonesia yang memiliki habitat dalam Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), yang terbentang dalam empat provinsi di Pulau Sumatera meliputi Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu dan Sumatera Barat.

---

KUCING besar ini menjadi bagian dari 4.000 spesies flora dan fauna endemik TNKS yang memiliki luasan mencapai 1,3 juta hektare tersebut.

Di dalam kawasan TNKS selain dihuni harimau Sumatera, juga ada badak Sumatera, gajah Sumatera, macan dahan, tapir melayu, beruang madu, dan sekitar 370 spesies burung.

Sedangkan tumbuh-tumbuhan yang ada antara lain jenis bunga terbesar di dunia Rafflesia Arnoldii, kemudian bunga tertinggi di dunia Amorphophallus titanum,  berbagai jenis anggrek dan lainnya.

BACA JUGA:Kelas Menengah

BACA JUGA:Terima 30 Laporan Tenaga Kerja Mulai dari PHK Hingga Gaji Dibawah UMP

Maraknya aksi perburuan dan perambahan serta kasus penebangan kayu dalam kawasan TNKS sejak beberapa puluh tahun belakangan membuat flora dan fauna khas TNKS terancam punah.

Pembukaan lahan dan penebangan pohon, maupun perburuan satwa secara besar-besaran ini telah menimbulkan bencana bagi kehidupan dalam kawasan TNKS dan sekitarnya, salah satunya ialah kelangsungan satwa khas TNKS yakni harimau Sumatera.

Perburuan kucing besar yang memiliki belang tiga ini diduga dilakukan secara terorganisir baik oleh pemburu yang bergerak secara perseorangan maupun kelompok, dengan menggunakan peralatan berupa jerat, senjata api maupun racun.

Aksi perburuan satwa liar di dalam kawasan TNKS itu telah berlangsung sejak puluhan tahun belakangan, dengan melibatkan warga sekitar kawasan TNKS menjadi pelaku utamanya yang bertindak sebagai pemburu maupun pemberi informasi keberadaan harimau kepada pemburu pendatang dari daerah lainnya.

Terancam Punah

Kepala Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat ( BB TNKS) Khaidir saat menghadiri acara peringatan Hari Harimau se-Dunia (Global Tiger Day) 2024 tingkat Provinsi Bengkulu bertempat di Hutan Madapi TNKS Desa Pal VIII, Kecamatan Bermani Ulu Raya, Kabupaten Rejang Lebong yang dilaksanakan Yayasan Lingkar Inisiatif Indonesia pada 23-29 Juli 2024, menyebutkan populasi harimau Sumatera saat ini tersisa 130-140 ekor.

Tag
Share