Tersangka Kasus Ilegal Akses Video Mesum 'Enak Yank' Dilimpahkan
DILIMPAHKAN : Penyidik Unit IV Subdit V Cyber Ditreskrimsus Polda Jambi saat melimpahkan tersangka dan barang bukti kasus ilegal akses video mesum ke Kejaksaan--
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO - Penyidik Unit IV Subdit V Cyber Ditreskrimsus Polda Jambi melimpahkan tersangka dan barang bukti kasus ilegal akses video mesum 'Enak Yank' ke Kejaksaan atau tahap II , pada Rabu (28/08/2024).
Tersangka tersebut yakni berinisial JG yang merupakan salah satu karyawan counter handphone tempat korban memperbaiki handphone yang rusak.
Hari Rabu 28 Agustus 2024, pihaknya telah melakukan pelimpahan berkas perkara, tersangka dan barang bukti kasus Ilegal Akses terkait video asusila yang viral beberapa waktu lalu.
"Hari ini kita melakukan pelimpahan tersangka JG dan barang bukti ke Kejaksaan setelah berkas perkaranya dinyatakan lengkap atau P21," katanya, Plt kasubdit V Cyber Ditreskrimsus Polda Jambi, AKBP Reza Khomeini didampingi Panit I Unit IV Ipda Alamsyah.
Sebelumnya Reza mengatakan, setelah melakukan penyelidikan terkait beredarnya video mesum 'Enak Yank'. Polisi akhirnya menetapkan seorang pria berinisial JG sebagai tersangka ilegal akses.
"Modus operandinya, tersangka memindahkan data pribadi dari handphone korban ke handphone miliknya," katanya, Rabu (05/06/2024) kemarin.
Lanjut Reza, hal ini berawal pada 20 April 2024 lalu. Korban berinisial KN yang merupakan pemeran pria dalam video mesum 'Enak Yank' tersebut datang ke salah satu counter handphone untuk memperbaiki LCD Handphone Iphone 13 Pro miliknya.
Handphone tersebut kemudian dijemput kembali pada 29 April 2024 dengan garansi service selama 7 tujuh hari. "Kemudian pada tanggal 3 Mei 2024 korban datang kembali ke counter tersebut untuk mengklaim garansi service dikarenakan handphone tersebut mengalami kerusakan lagi pada LCD nya," lanjutnya.
Lalu, pada 4 Mei 2024, KN dihubungi oleh pemeran wanita berinisial M dalam video mesum tersebut dan mengatakan bahwa video mesum KN dan M telah viral di social media Twitter dan grup WhatsApp.
Mengetahui hal tersebut, KN mendatangi counter handphone tersebut, untuk mengambil handphone miliknya dan menanyakan mengapa video pribadinya tersebar di sosial media.
Namun pihak counter mengatakan bahwa handphone tersebut diperbaiki bukan di counter hp itu melainkan diserahkan ke tempat service yang bekerjasama dengan counter tersebut.
"Kemudian korban mendatangi tempat Service GP menanyakan perihal tersebut ternyata handphone milik korban sudah diambil oleh pihak counter pada tanggal 3 Mei 2024 sekira pukul 20.45 WIB," kata Reza.
Reza menambahkan, setelah dilakukan pemeriksaan terhadap pihak counter dan tempat Service, ternyata salah satu karyawan counter berinisial JG telah membuka handphone korban pada 21 April 2024. "Tersangka memindahkan data pribadi korban yang tersimpan di galeri file tersembunyi pada handphone korban dengan cara membuka galeri, membuka file tersembunyi yang dilengkapi dengan keamanan (Face ID dan Password)," ungkapnya.
"Tersangka JG mencoba membuka Face ID dan setelah 2 sampai 3 kali mencoba, muncullah membuka dengan password, dan kemudian JG memasukkan password yang mana password diminta oleh pihak counter kepada korban pada saat handphone di service," lanjut Reza.