Mahasiswa UI Luncurkan Program Edukasi Seks untuk Anak Disabilitas dengan Metode Interaktif

Tim mahasiswa UI Naswa Dwidayanti Khairunnisa, Rifty Octapiani Fauziah, Anisa Isnaini, Prima Amalia Dewi, dan Mirlando Geny Saputra.--

DEPOK, JAMBIEKSPRES.CO-Sekelompok mahasiswa Universitas Indonesia (UI) telah meluncurkan inovasi terbaru dalam pendidikan seks untuk anak-anak dengan disabilitas intelektual melalui program pengabdian masyarakat yang berjudul “Pembelajaran Sex Education Anak Berkebutuhan Khusus Tunagrahita dengan Metode Storytelling melalui Innovation Pop-Up Book.”

Tim ini, yang dipimpin oleh Rifty Octapiani Fauziah, menggunakan media pop-up book dan metode storytelling untuk menyampaikan materi pendidikan seksual di SLBN Kota Depok.

BACA JUGA:Prioritaskan Dibangun 2025 Sejumlah Pembangunan Fisik di Jambi Melalui APBN

BACA JUGA:Kemendikbudristek Perkuat Komitmen Melalui Pentas Musik KILA 2024
Rifty Octapiani Fauziah, yang memimpin tim tersebut, menjelaskan bahwa penggunaan pop-up book bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar yang interaktif dan menyenangkan.

“Dengan menggunakan visual dan cerita, anak-anak dapat memahami pesan pendidikan seksual dengan lebih mudah. Kami juga menambahkan lagu dan gerakan sederhana untuk membantu mereka mengingat materi,” katanya saat diwawancarai sebagaimana dikutip jambiekspres.co dari Antara.
Inovasi ini telah membawa tim ke ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) Ke-37 yang akan diselenggarakan di Universitas Airlangga pada Oktober 2024.

Tim, yang terdiri dari Rifty dan anggotanya Anisa Isnaini, Naswa Dwidayanti Khairunnisa, Mirlando Geny Saputra, serta Prima Amalia Dewi, telah menerapkan program ini selama tiga bulan.

BACA JUGA:Mahasiswa Unja Pelajari Teknologi Canggih di China melalui Program Pertukaran Pemuda ASEAN-China

BACA JUGA:Perkuat Dukungan untuk Ekonomi Hijau melalui Dana Pendidikan dan Beasiswa STEM
Rifty menambahkan bahwa pemilihan metode pop-up book dan storytelling didasarkan pada kemampuannya untuk lebih mudah dipahami oleh anak-anak dengan disabilitas intelektual.

Respon positif datang dari para siswa serta pendidik, termasuk Ekawati, Guru Bidang Kesiswaan di SLBN Kota Depok, yang menyatakan bahwa metode ini mempermudah anak-anak dalam memahami pendidikan seksual.
Program ini juga mendapat dukungan dari Dr. Ns. Dwi Cahya Rahmadiyah dari Fakultas Ilmu Keperawatan UI, yang menyebut bahwa inovasi ini merupakan langkah penting dalam inklusi pendidikan.

“Inovasi seperti ini penting untuk memperluas cakupan pendidikan, khususnya pendidikan seksual bagi anak-anak penyandang disabilitas. Ini bisa menjadi model untuk masa depan,” jelas Dr. Dwi Cahya.

BACA JUGA:Jambi Sabet Emas Pertama melalui Penampilan Trio Senam Aerobik di PON Aceh-Sumut

BACA JUGA:Kasus HIV Meningkat Signifikan di Kota Jambi, Penularan Melalui Lelaki Seks Lelaki (LSL)
Dengan harapan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pendidikan anak-anak penyandang disabilitas di Indonesia, tim mahasiswa UI ini berharap dapat tampil cemerlang di PIMNAS 2024. (*)

Tag
Share