Banjir Hebat Mengguncang Eropa Timur, Empat Orang Tewas dan Puluhan Ribu Mengungsi

Seorang warga menyelamatkan barang-barang miliknya setelah banjir akibat hujan lebat merendam kawasan kumuh Mathare di Nairobi, Kenya--

ISTANBUL, JAMBIEKSPRES.CO- Eropa Timur saat ini dilanda banjir besar yang telah menewaskan empat orang dan memaksa puluhan ribu orang mengungsi, menurut informasi dari pihak berwenang setempat.
Hujan lebat mengguyur beberapa negara di wilayah ini, termasuk Rumania, Republik Ceko, Polandia, Slowakia, Hongaria, Jerman selatan, dan sebagian Austria dalam beberapa hari terakhir.
Di Rumania timur, khususnya di wilayah Galati, hujan deras telah menyebabkan kerusakan signifikan, mempengaruhi sekitar 5.000 rumah dan memutus pasokan listrik bagi 25.000 orang. Departemen Situasi Darurat Rumania melaporkan penemuan empat jenazah, terdiri dari tiga wanita lanjut usia dan seorang pria.

BACA JUGA:Pekerja Indonesia di Jepang Menggelar Demo Masak Kuliner Nusantara

BACA JUGA:Susun Dokumen Perencanaan Penanggulangan Banjir Jangka Panjang Kota Jambi

Presiden Rumania, Klaus Iohannis, menyatakan, "Kita perlu terus meningkatkan kapasitas kita dalam menghadapi fenomena cuaca ekstrem. Banjir yang melanda sebagian besar negara ini telah menyebabkan kerusakan besar dan kehilangan nyawa," ujar Klaus sebagaimana dikutip jambiekspres.co dari Antara.
Di Republik Ceko, banjir parah melanda wilayah utara, mengakibatkan lebih dari 50.000 rumah kehilangan pasokan listrik.

Prakiraan cuaca menunjukkan kemungkinan hujan lebih deras yang mungkin membuat beberapa area menerima lebih dari sepertiga curah hujan tahunan mereka pada Minggu (15/9).

Perdana Menteri Ceko, Petr Fiala, mengingatkan, “Kita harus bersiap menghadapi skenario terburuk. Akhir pekan ini akan menjadi tantangan berat.”

BACA JUGA:Fokus Penangan Banjir, Progres Fisik SDA Capai 40 Persen

BACA JUGA:Uji Coba Akses Lembah Anai Pasca Banjir Bandang
Seorang pria berusia 54 tahun dilaporkan hilang setelah jatuh ke sungai yang meluap, sementara tiga orang lainnya belum ditemukan setelah terbawa arus saat berada di jalan.
Austria juga terkena dampak serius, dengan 24 desa di Negara Bagian Lower Austria dinyatakan sebagai "zona bencana" dan perintah evakuasi dikeluarkan.

Gubernur negara bagian tersebut, Johanna Mikl-Leitner, menyoroti bahwa “jam-jam mendatang akan menjadi ujian besar bagi sistem perlindungan banjir, tim darurat, dan masyarakat kita,” serta menambahkan bahwa tantangan ini akan memiliki "dimensi sejarah."
Kanselir Austria, Karl Nehammer, mengatakan, “Hari-hari mendatang akan sangat sulit dan menantang bagi penduduk yang terkena dampak serta tim penyelamat.”

BACA JUGA:Pemkab Bungo Alokasikan Rp2,3 Miliar untuk Perbaikan Jembatan Pasca Banjir

BACA JUGA:Kerusakan Akibat Banjir Diinventarisir, BPBD Tebo Berharap Bantuan Pemulihan

Sementara itu, otoritas bersiap menghadapi lebih banyak hujan, dan infrastruktur bantuan banjir di Wina akan menghadapi ujian terbesar sejak masa pembangunan kota pada tahun 1970-an dan 1980-an, menurut pihak berwenang. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan