Cegah Pernikahan Dini, Selamatkan Masa Depan Bangsa dari Stunting
strategi mencegah pernikahan dini untuk mengurangi kasus stunting di Indonesia, dampak pernikahan dini pada kesehatan ibu dan anak, pentingnya edukasi remaja untuk menghindari pernikahan dini, upaya meningkatkan kesadaran tentang kesehatan reproduksi rema--
BANDARLAMPUNG, JAMBIEKSPRES.CO– Pernikahan dini menjadi masalah serius yang mengancam kesehatan dan masa depan anak bangsa.
Ketua Umum Ikatan Praktisi dan Ahli Demografi Indonesia (IPADI), Sudibyo Alimoeso, menegaskan bahwa mencegah pernikahan dini adalah langkah penting untuk menurunkan angka stunting.
"Pernikahan dini tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik dan mental remaja, tetapi juga berisiko tinggi menyebabkan bayi lahir stunting," ujar Sudibyo.
"Bayi stunting memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan pertumbuhan, perkembangan otak, dan produktivitas di masa depan."
BACA JUGA:Fokus Pemerintah Kabupaten Merangin Tangani Kasus Stunting dan KEK
BACA JUGA:Tekan Stunting, Gencar Pantau Ibu Hamil dan Balita
Beberapa faktor yang mendorong terjadinya pernikahan dini antara lain:
1. Tekanan sosial: Norma sosial yang masih menganggap pernikahan dini sebagai hal yang wajar.
2. Kemiskinan: Kondisi ekonomi yang sulit memaksa remaja untuk menikah dini.
3. Kurangnya pendidikan: Pendidikan yang rendah membuat remaja kurang memahami risiko pernikahan dini.
4. Kehamilan yang tidak direncanakan: Kehamilan di luar nikah seringkali mendorong pasangan untuk menikah dini.
Untuk mencegah pernikahan dini, diperlukan upaya yang komprehensif dari berbagai pihak, antara lain:
1. Edukasi: Melakukan sosialisasi dan edukasi tentang bahaya pernikahan dini sejak dini, baik di sekolah, masyarakat, maupun melalui media.
2. Penguatan ekonomi keluarga: Memberikan bantuan ekonomi kepada keluarga miskin untuk mengurangi tekanan ekonomi yang mendorong pernikahan dini.
3. Akses layanan kesehatan reproduksi: Memudahkan akses remaja terhadap layanan kesehatan reproduksi, termasuk kontrasepsi.
4. Penegakan hukum: Menindak tegas pelaku pernikahan anak.
BACA JUGA:Konvergensi Stunting Diharapkan Bisa Turunkan Angka Stunting
BACA JUGA:Intervensi Stunting Melalui Pelatihan Memasak
Selain pemerintah, peran masyarakat sangat penting dalam mencegah pernikahan dini.
Orang tua, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan media massa harus bekerja sama untuk memberikan pemahaman yang benar tentang pernikahan dini kepada remaja.
Mencegah pernikahan dini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa. Dengan upaya bersama, kita dapat menciptakan generasi muda yang sehat, cerdas, dan produktif. (*)