Pentingnya Bijak Mengonsumsi Antibiotik untuk Cegah Resistensi

Ilustrasi antibiotik (ANTARA/Pexels-Artem Podrez) --

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Antibiotik merupakan salah satu penemuan medis yang sangat berperan dalam pengobatan infeksi bakteri. Namun, penggunaannya yang tidak tepat dapat menimbulkan dampak serius, salah satunya adalah resistensi antibiotik. 

Oleh karena itu, penggunaan antibiotik harus dilakukan dengan bijak dan berdasarkan anjuran tenaga medis yang berkompeten.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Departemen Hubungan Lembaga Pemerintah PB IDI, Brigjen TNI Purn DR Dr Soroy Lardo, SpPD KPTI FINASIM, dalam sebuah diskusi daring di Jakarta. 

Menurut Dr. Soroy, antibiotik bukanlah obat yang bisa digunakan sembarangan, melainkan harus disesuaikan dengan kondisi medis yang jelas dan hasil pemeriksaan dokter.

BACA JUGA:Asal Gunakan Antibiotik Berakibat Fatal

BACA JUGA:Punya e-KTP, Pelayanan Kesehatan Warga Sarolangun Gratis

Dr. Soroy mengingatkan pentingnya pemeriksaan medis sebelum menggunakan antibiotik, mengingat antibiotik tidak hanya berfungsi untuk membunuh bakteri, tetapi juga berhubungan dengan proses patofisiologi dan patogenesis dalam tubuh. 

"Antibiotik harus berdasarkan pemeriksaan dokter, karena selain untuk membunuh kuman, antibiotik juga memengaruhi banyak aspek dalam tubuh, dan kita harus mengetahui secara pasti apa yang terjadi di dalam tubuh pasien," ujar dokter spesialis penyakit dalam yang juga aktif dalam bidang edukasi kesehatan ini.

Lebih lanjut, Dr. Soroy menjelaskan bahwa tidak semua infeksi memerlukan antibiotik. Infeksi yang disebabkan oleh virus, misalnya, seperti flu atau pilek, tidak akan sembuh dengan pemberian antibiotik. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tidak terburu-buru mengonsumsi antibiotik tanpa pemeriksaan medis yang tepat.

Salah satu dampak buruk dari penggunaan antibiotik yang tidak tepat adalah munculnya resistensi antibiotik (antimicrobial resistance, AMR). Resistensi antibiotik terjadi ketika bakteri mengalami perubahan yang membuatnya kebal terhadap pengobatan antibiotik tertentu. 

Hal ini dapat menyebabkan infeksi yang sebelumnya dapat diatasi dengan mudah menjadi sulit untuk disembuhkan, bahkan mengancam nyawa pasien.

Dr. Soroy menjelaskan bahwa penggunaan antibiotik yang tidak sesuai dengan dosis, jenis, dan durasi yang dianjurkan dapat mempercepat terjadinya resistensi antibiotik. 

"Jika kita mengonsumsi antibiotik secara sembarangan, atau tidak menyelesaikan terapi sesuai resep dokter, bakteri bisa menjadi kebal. Kondisi ini sangat berbahaya karena bisa membuat antibiotik yang sebelumnya efektif menjadi tidak berguna saat dibutuhkan," katanya.

Dia juga menambahkan bahwa resistensi antibiotik sudah menjadi masalah kesehatan global yang memerlukan perhatian serius, baik dari pemerintah, tenaga medis, maupun masyarakat. Penggunaan antibiotik yang bijaksana adalah salah satu cara untuk mencegah masalah tersebut.

Tag
Share