Komunitas Tionghoa Padang Lestarikan Tradisi Sipasan untuk Generasi Muda

Puluhan anak etnis China dan warga lokal mengikuti arak-arakan tradisi Sipasan di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar)--

PADANG, JAMBIEKSPRES.CO– Komunitas Tionghoa di Kota Padang, Sumatera Barat, melalui Himpunan Bersatu Teguh (HBT), kembali melaksanakan tradisi Sipasan sebagai bagian dari perayaan Hari HBT Ke-148 dan menyambut tahun baru Masehi.

Acara ini bukan hanya untuk memperingati sejarah panjang HBT, tetapi juga untuk menjaga dan melestarikan budaya leluhur kepada generasi muda.
Menurut Wakil Ketua I HBT Cabang Pekanbaru, Harry Suwandi, tradisi Sipasan telah ada sejak ratusan tahun lalu dan menjadi simbol kekuatan budaya serta toleransi antar etnis.

Acara ini tidak hanya diikuti oleh warga Tionghoa, tetapi juga mendapat dukungan penuh dari masyarakat etnis Minangkabau, yang semakin menegaskan semangat kerukunan dalam keberagaman budaya di Sumbar.

BACA JUGA:Pekan Budaya Kerinci Tampilkan Kreasi Pelajar dan Seni Tradisional

BACA JUGA:Pekan Budaya Kerinci dalan Rangka Merawat Tradisi, Menghidupkan Pariwisata
“Selain sebagai bagian dari perayaan HBT Ke-148, tradisi Sipasan ini bertujuan untuk memperkenalkan nilai-nilai budaya leluhur kepada anak-anak muda. Kami ingin mereka mengenal dan mencintai tradisi ini, yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kami,” kata Harry di Padang, Selasa.
Tradisi Sipasan melibatkan pengarakkan anak-anak berusia tiga hingga sepuluh tahun dengan menggunakan tunggangan kayu yang dihias dengan ornamen khas Tionghoa.

Selain itu, dalam acara ini juga ditampilkan dua barongsai berwarna merah dan putih yang diiringi dengan musik tradisional Tionghoa.

Setiap tahun, arak-arakan ini semakin ramai dengan kehadiran warga Tionghoa dari berbagai daerah, yang menunjukkan betapa kuatnya ikatan budaya di komunitas ini.
Harry menambahkan bahwa salah satu makna penting dari tradisi Sipasan adalah mengajarkan nilai toleransi dan kerjasama antar berbagai etnis di Sumatera Barat, khususnya antara Tionghoa dan Minangkabau.

Hal ini menggambarkan semangat kebersamaan dalam menjaga budaya lokal, meskipun berasal dari latar belakang yang berbeda.
Salah seorang warga Padang keturunan Tionghoa, Cici, mengaku sangat mendukung pelaksanaan tradisi Sipasan ini.

Menurutnya, acara seperti ini sangat bermanfaat dalam memperkenalkan budaya Tionghoa kepada masyarakat luas, sekaligus berpotensi meningkatkan sektor pariwisata di Kota Padang.
“Tradisi ini adalah cara yang bagus untuk mengenalkan budaya Tionghoa kepada masyarakat umum. Apalagi dengan Padang yang kini sedang berkembang menjadi destinasi wisata, acara seperti ini bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan,” ujar Cici.
Ia juga berharap pemerintah setempat dan pengurus HBT terus menjaga tradisi tersebut agar tetap hidup dan tidak tergerus oleh zaman.

"Kebudayaan dari berbagai etnis adalah bagian dari kekayaan bangsa. Kami berharap tradisi ini terus dilestarikan sebagai identitas dan warisan budaya yang harus dijaga bersama," tambah Cici.

BACA JUGA:Pekan Budaya Kerinci dalan Rangka Merawat Tradisi, Menghidupkan Pariwisata

BACA JUGA:Tempe Lebih dari Sekedar Makanan Tradisional, Ini Dia Rahasia Kesehatan Jantung
Melalui pelaksanaan tradisi Sipasan ini, komunitas Tionghoa di Padang berkomitmen untuk terus mengenalkan dan melestarikan warisan budaya mereka kepada generasi penerus.

Dengan demikian, budaya ini dapat terus hidup dan memberikan nilai positif bagi masyarakat yang lebih luas, menciptakan harmoni di tengah keberagaman yang ada. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan