Kemenperin Tekankan Prioritas Kepentingan Nasional dalam Negosiasi dengan Apple
Ilustrasi - AirTag dari Apple. ANTARA/Apple Newsroom/am. --
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memastikan bahwa dalam pertemuan yang akan digelar pada 7 Januari 2025 dengan pihak Apple, pemerintah akan memprioritaskan kepentingan nasional, terutama terkait dengan pembangunan sektor manufaktur di Indonesia.
Febri Hendri Antoni Arif, Juru Bicara Kemenperin, menjelaskan bahwa meskipun Apple akan membawa kepentingan bisnisnya dalam negosiasi, Indonesia akan menekankan bahwa setiap kesepakatan harus berdampak positif bagi perekonomian dalam negeri, salah satunya melalui penguatan sektor manufaktur.
"Apple tentu akan membawa kepentingan mereka, namun Indonesia berfokus pada bagaimana manfaat dari setiap investasi dapat dirasakan oleh masyarakat dan ekonomi kita. Kita ingin agar pabrik-pabrik yang dibangun bisa memberi manfaat nyata bagi pembangunan industri di Indonesia," kata Febri dalam pesan yang diterima.
BACA JUGA:Kemenperin Undang Apple Bahas Pelunasan Investasi dan Proposal Baru
BACA JUGA:Apple Rilis iMac Baru dengan Chip M4 dan Desain Warna-Warni
Dalam pembicaraan mendatang, Kemenperin akan mendorong dua opsi bagi Apple. Pertama, Apple diminta untuk membangun fasilitas manufaktur di Indonesia, yang akan melibatkan Kementerian Investasi dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Kedua, jika Apple memilih untuk tetap berinvestasi melalui skema inovasi, Kemenperin telah menyiapkan rencana teknokratis yang mendukung keberlanjutan investasi mereka.
"Keputusan untuk membangun pabrik di Indonesia tentunya akan memberikan kontribusi lebih besar bagi perekonomian kita. Namun, jika mereka memilih skema inovasi, kami akan memastikan bahwa keputusan tersebut tetap menguntungkan bagi Indonesia," lanjut Febri.
Pemerintah Indonesia juga sedang fokus pada peningkatan komponen dalam negeri (TKDN) di sektor teknologi.
Dalam waktu dekat, Kemenperin berencana untuk meningkatkan TKDN dari 35 persen menjadi 40 persen, yang diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada produk impor serta memperkuat daya saing industri lokal.
"Kenaikan TKDN akan memberikan dampak positif bagi sektor manufaktur Indonesia. Dengan demikian, kita bisa mengurangi impor produk dan lebih memperkuat industri lokal," ungkap Febri.
Menteri Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Rosan Roeslani, menambahkan bahwa Apple diharapkan dapat mengumumkan rencana investasinya di Indonesia pada 7 Januari mendatang.
Pengumuman ini akan dilakukan bersama dengan pihak Apple dan akan menjadi momen penting dalam memperkuat hubungan bisnis antara Indonesia dan Apple.
"Kami sangat berharap bahwa pengumuman investasi ini bisa membuka peluang lebih besar bagi pengembangan sektor teknologi di Indonesia, dan tentunya memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat," tutur Rosan. (*)