Wakil Rektor Unbari Raih Gelar Doktor Ilmu Ekonomi
Fathiyah saat menyampaikan hasil penelitian--
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO –Fathiyah, Wakil Rektor Bidang Administrasi dan Keuangan Universitas Batanghari (Unbari), berhasil meraih gelar Doktor Ilmu Ekonomi setelah memperoleh nilai 83 (A) dalam ujian promosi Doktor Ilmu Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi (Unja).
Penelitiannya berjudul “Pengaruh Kemandirian Fiskal, Investasi, dan Zakat terhadap Islamic Human Development Index (IHDI), dengan Pertumbuhan Ekonomi sebagai Variabel Intervening di Provinsi Jambi.”
Ketua Sidang yang juga Dekan FEB-Unja, Prof. Dr. Shofia Amin, SE, M.Si, mengungkapkan bahwa hasil penelitian Fathiyah menunjukkan bahwa IHDI di Provinsi Jambi masih tergolong rendah.
BACA JUGA:Rektor UNJA Launching Griya Moderasi Beragama dan Bela Negara Universitas Jambi
BACA JUGA:Pelatihan Perancangan Kontrak untuk Tingkatkan Tata Kelola UNJA
Oleh karena itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi bagi pemangku kebijakan untuk meningkatkan IHDI di Provinsi Jambi.
Fathiyah foto bersama Tim Penguji, keluarga dan kerabat.--
“Diharapkan, upaya-upaya peningkatan IHDI ini dapat diimplementasikan oleh pemangku kebijakan, sehingga terjadi peningkatan yang nyata di Provinsi Jambi,” ujar Prof. Shofia Amin, pada sidang yang berlangsung kemarin, (3/1/2025).
Sementara itu, Promotor Prof. Dr. H. Amri Amir, S.E., M.Si, menambahkan bahwa penelitian ini menggunakan pendekatan yang lebih luas dengan mempertimbangkan faktor material dan IHDI.
Salah satu temuan menarik dalam penelitian ini adalah bahwa zakat dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang pada akhirnya berpengaruh positif terhadap IHDI di Provinsi Jambi.
“Selama ini, penelitian-penelitian sebelumnya lebih banyak melihat kesejahteraan dari sisi material saja. Namun, penelitian ini menunjukkan bahwa dengan meningkatkan zakat, pertumbuhan ekonomi bisa ditingkatkan, dan IHDI pun ikut meningkat. Ini sangat relevan untuk diterapkan di Provinsi Jambi guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi di masa depan,” paparnya.
Fathiyah sendiri menjelaskan bahwa alasan memilih topik penelitian ini adalah karena belum ada penelitian yang menghubungkan IHDI dengan pertumbuhan ekonomi sebagai mediator.
Ia berharap, penelitian ini dapat memberikan kontribusi dan membuka peluang untuk penelitian lebih lanjut yang dapat memperkaya kajian ini.
“Diharapkan hasil penelitian kami ini dapat menjadi dasar untuk penelitian lanjutan, karena ada keterbatasan dalam penelitian ini. Ke depan, semoga dapat ditemukan variabel lain yang bisa digunakan untuk mengembangkan penelitian ini lebih luas lagi, serta memberikan kontribusi bagi masyarakat dan pemerintah dalam merumuskan kebijakan,” ujarnya.