Hasil Skrining Kesehatan 2024 di Kota Jambi, Empat Balita Positif HIV

dr Rini, Kabid P2P Dinkes Kota Jambi --

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CODinas Kesehatan Kota Jambi mengungkapkan temuan mengejutkan bahwa empat balita berusia antara 1 hingga 4 tahun dinyatakan positif HIV

Kasus ini terungkap setelah dilakukan skrining kesehatan pada tahun 2024. Keempat balita tersebut kini menjalani pengobatan dengan obat Anti-Retrovirus (ARV) seumur hidup untuk menekan pertumbuhan virus HIV di dalam tubuh mereka.

Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Jambi, dr. Rini, menjelaskan bahwa infeksi HIV pada balita ini terjadi akibat penularan dari ibu yang terinfeksi HIV. Penularan ini bisa terjadi selama kehamilan, persalinan, atau menyusui.

"Ini adalah kasus baru yang terungkap saat kami melakukan skrining di tahun 2024. Keempat balita ini sudah menerima pengobatan dengan ARV untuk memperlambat perkembangan virus di tubuh mereka," ungkap dr. Rini, Senin (13/1/2025).

BACA JUGA:HIV Bisa Menular Melalui Kontak Langsung dengan Cairan Tubuh

BACA JUGA:Lapas Kelas IIA Jambi Lakukan Skrining VCT untuk Deteksi Dini HIV Warga Binaan

Selain penemuan empat balita, Dinas Kesehatan Kota Jambi juga mencatat peningkatan jumlah kasus HIV pada tahun 2024. Sebanyak 199 kasus HIV ditemukan, dengan 115 diantaranya berasal dari hubungan seks sesama jenis laki-laki (LSL), yang menjadi faktor utama penyumbang kasus HIV di kota Jambi.

"HIV tidak dapat disembuhkan, tetapi dengan pengobatan ARV, kualitas hidup penderita bisa meningkat, dan risiko penularan virus dapat ditekan," jelas dr. Rini. Total penderita HIV di kota Jambi diperkirakan mencapai 1.400 orang, dengan sekitar 800 orang diantaranya bukan warga kota Jambi, namun melakukan pengobatan di kota Jambi. 

Dinas Kesehatan Kota Jambi terus menggalakkan kampanye pencegahan HIV, termasuk pemeriksaan HIV bagi ibu hamil guna mencegah penularan kepada bayi. Pemerintah mengimbau masyarakat untuk lebih sadar akan pentingnya kesehatan reproduksi dan melakukan tes HIV secara rutin, terutama bagi kelompok berisiko tinggi. (*)

Tag
Share