Minta Formasi Sisa Diberikan untuk Guru Honorer R3, Suarakan ke DPRD dan Pemprov Jambi
AUDIENSI: Guru berstatus R3 melakukan audiensi di Ruang Rapat Sekda Provinsi Jambi. Minta prioritaskan guru R3 di tahap 2 seleksi PPPK Pemprov Jambi. FOTO: ANDRI/JE --
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO - Puluhan guru honorer berstatus R3 atau terdata dalam database BKN mendatangi Gedung DPRD dan Kantor Gubernur Jambi, Senin (13/1) siang.
Mereka menuntut formasi PPPK tahap 1 yang tersisa kuota 165 formasi diberikan kepada pihaknya yang telah belasan hingga puluhan tahun mengabdi. Sebab, di tahap 2 guru yang tak masuk dalam database (tergolong baru) juga ikut dalam penerimaan PPPK ini.
"165 formasi (sisa) agar dimaksimalkan dan diberikan kepada teman-teman guru honorer yang statusnya R3," sebut Ketua Ikatan Pendidik Nasional (IPN) Provinsi Jambi Deki Fitromel usai audiensi dengan Sekda Provinsi Jambi.
Disamping itu, pihaknya meminta kepada Pemprov memprioritaskan total 897 guru SMA/SMK berstatus R3 dapat diprioritaskan pada penerimaan CASN 2025.
BACA JUGA:Pendaftar Gelombang 2 Seleksi PPPK Pemprov Bakal Diperebutkan 3.000 Honorer
BACA JUGA:Guru Honorer dan Kepahlawanannya
Deki menyatakan dari audiensi itu, Sekda memberikan respon positif, Sekda meminta forum honorer ini menyurati Pemprov terkait tuntutannya.
"Hal itu sebagai syarat Pemprov ajukan surat permohonan kepada Menpan-RB," sebutnya.
Sebelum ke kantor Gubernur, Deki menyebut pihaknya juga menyambangi Komisi IV DPRD. Mereka menyuarakan proses seleksi tahap 1. Yakni terkait Guru Mata pelajaran bahasa Inggris yang berjumlah 200 lebih kuota formasi hanya 4.
"Sudah dijelaskan oleh Panselda dan kami menerima tinggal kedepan tindak lanjut memaksimalkan kami R3 ini bagaimana," ucap Deki.
Sementara itu, Sekda Provinsi Jambi Sudirman menyebutkan, pihaknya akan mengirimkan surat dari permohonan honorer ke Kemenpan RB.
"Kami mendengarkan aspirasi tetapi harus tetap patuh dan taat pada aturan yang telah ditetapkan," sebutnya.
Ia menyatakan guru R3 ini sudah cukup berumur dan telah lama mengabdi. Itu merupakan bagian tuntutan para guru agar diutamakan penerimaannya dalam tahap 2.
"Mereka minta prioritas diterima pada formasi sisa 165 guru ini. Karena regulasi tak membenarkan spesifikasi seperti ini maka kita tunggu saja jawaban dari Kemenpan nantinya," ucapnya. (*)