Dorong Percepatan Transformasi Pendidikan Tinggi untuk Meningkatkan Pembangunan Nasional
Wamendiktisaintek Fauzan dan Stella Christie usai kegiatan Taklimat Media di Kantor Kemdiktisaintek.--
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.Co- Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) menggarisbawahi urgensi percepatan transformasi pendidikan tinggi di Indonesia untuk mendukung akselerasi pembangunan nasional yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Dengan demikian, perguruan tinggi diharapkan dapat berperan lebih aktif dalam menjawab berbagai tantangan strategis pembangunan, baik di bidang sosial, ekonomi, maupun teknologi.
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Fauzan, mengungkapkan bahwa Presiden Republik Indonesia telah memberikan instruksi agar pendidikan tinggi lebih fokus pada kontribusinya terhadap isu-isu pembangunan yang tengah menjadi prioritas pemerintah.
Beberapa sektor yang mendapatkan perhatian khusus adalah ketahanan pangan, pengelolaan energi, serta penanggulangan pengangguran dan kemiskinan.
BACA JUGA:Kemendiktisaintek Apresiasi Kontribusi Hasil Riset Kampus Vokasi
BACA JUGA:Kemendiktisaintek Luncurkan Program Riset Internasional Garuda ACE 2.0
"Pak Presiden menekankan agar perguruan tinggi tidak hanya fokus pada pengajaran, tetapi juga memberikan akselerasi terhadap berbagai isu pembangunan. Di antaranya ketahanan pangan, energi, pengangguran, dan kemiskinan yang saat ini menjadi perhatian besar pemerintah," ujar Fauzan dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta.
Fauzan menambahkan bahwa meskipun perguruan tinggi selama ini telah menjalankan berbagai kegiatan pengabdian masyarakat seperti Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan program-program lain, kontribusi tersebut belum optimal dalam menyelesaikan permasalahan pembangunan yang ada.
Program-program tersebut cenderung tidak berkelanjutan dan belum memberi dampak yang cukup besar terhadap pemecahan masalah yang dihadapi masyarakat.
“Kontribusi perguruan tinggi masih terbatas pada kegiatan yang bersifat sementara dan tidak terintegrasi dengan solusi jangka panjang. Kita harus mendorong agar perguruan tinggi bisa lebih terlibat langsung dalam riset, pengembangan teknologi, serta pelatihan keterampilan yang dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan negara,” jelas Fauzan.
Sebagai pusat inovasi, perguruan tinggi memiliki sumber daya manusia (SDM) dan kapasitas riset yang sangat potensial untuk berkontribusi dalam pembangunan nasional.
Oleh karena itu, Fauzan menekankan bahwa saat ini merupakan waktu yang tepat bagi perguruan tinggi untuk mengubah paradigma dalam pengelolaan pendidikan tinggi, baik itu di perguruan tinggi negeri maupun swasta.
“Saya ingin melibatkan perguruan tinggi dari semua sektor, baik negeri maupun swasta, karena pendidikan tinggi memiliki potensi besar dalam membentuk budaya korporasi baru dalam pengelolaan yang lebih efisien dan berbasis hasil riset yang dapat langsung diterapkan di lapangan,” tambah Fauzan.
Selain itu, Fauzan juga menyampaikan bahwa pengangguran merupakan salah satu masalah terbesar yang harus segera diatasi.
Pemerintah berkomitmen untuk mengurangi tingkat pengangguran secara signifikan, dan perguruan tinggi diharapkan dapat memainkan peran penting dalam menyediakan tenaga kerja yang terampil dan siap menghadapi tuntutan dunia kerja yang semakin kompleks dan dinamis.
“Pengangguran adalah masalah yang tidak bisa diselesaikan dengan cara-cara biasa. Perguruan tinggi harus bertanggung jawab dalam mengurangi angka pengangguran dengan meningkatkan kualitas pendidikan dan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja,” tuturnya.