Jalan Menuju Jembatan Muara Sabak Rusak Parah Akibat Hujan dan Mobil Terperosok
Terlihat kendaraan roda empat berjejer panjang menunggu antrean.--
MUARASABAK, JAMBIEKSPRES.CO– Hujan yang melanda wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) dalam beberapa hari terakhir menyebabkan kerusakan pada ruas jalan menuju Jembatan Muara Sabak Wilayah Barat.
Salah satu mobil pengangkut sawit terperosok ke dalam lubang berlumpur, mengakibatkan kedua jalur jalan terhambat dan menyebabkan kemacetan panjang.
Samsudin, salah satu pengguna jalan, mengungkapkan bahwa dirinya sudah terjebak di jalan tersebut selama lebih dari satu jam.
"Sudah satu jam lebih, kendaraan saya tidak bergerak sama sekali. Saya membawa penumpang dari arah Jambi menuju Kecamatan Muara Sabak Timur," katanya.
BACA JUGA:Warga Muara Bungo Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki
BACA JUGA:2 KM Jalan Rusak, Dampak Pengangkutan Material Batching Plant Tol Seksi 4 Tempino Jambi.
Meskipun kondisi jalan cukup lebar, kedua sisi jalan yang rusak parah membuat hanya satu jalur yang bisa dilewati kendaraan.
"Lewat sebelah kiri tidak ada yang berani karena kerusakannya lebih parah," tambah Samsudin.
Pantauan di lokasi, beberapa sopir yang terjebak saling bekerja sama untuk mengevakuasi mobil yang terperosok. Satu mobil berhasil ditarik keluar, namun satu mobil lainnya kembali terperosok ke dalam lubang yang sama.
"Ini sudah yang keempat kalinya kami tarik mobil. Sepertinya kali ini lebih parah karena mobilnya sudah miring," ungkap Anto, pengguna jalan lainnya.
Kerusakan jalan ini mengganggu arus lalu lintas dan menambah kesulitan bagi para pengendara. Banyaknya kendaraan yang terjebak membuat jalan menjadi lumpuh total, sementara upaya evakuasi masih berlangsung.
BACA JUGA:Limbah Pasar Kebun Kopi Sebabkan Jalan Rusak Parah dan Semrawut di Tengah Kota
BACA JUGA:Warga Keluhkan Jalan Rusak Puluhan Tahun di Tamiai Kerinci Tak Kunjung Diperbaiki
Warga dan pengemudi berharap agar pemerintah segera mengambil tindakan untuk memperbaiki jalan yang rusak agar tidak semakin mengganggu aktivitas transportasi di kawasan tersebut. (*)