Guru Penggerak Masih Minim di Sarolangun, Upaya Meningkatkannya Terus Dilakukan
Penjabat (Pj) Bupati Sarolangun, Bachril Bakri--
SAROLANGUN, JAMBIEKSPRES.CO-Data dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sarolangun mengungkap bahwa saat ini terdapat 119 guru penggerak di wilayah Kabupaten Sarolangun.
Meski jumlahnya cukup signifikan, namun untuk menjangkau seluruh 11 Kecamatan di kabupaten ini, angka tersebut masih tergolong minim.
"Pada saat ini, kita memiliki total 119 guru penggerak yang tersebar di 11 Kecamatan di Kabupaten Sarolangun. Namun, dengan jumlah sekolah yang cukup banyak, seperti 245 SD, 78 SMP, dan 4 TK Negeri, tentu saja angka ini masih terbilang kurang. Seharusnya setiap sekolah memiliki minimal satu guru penggerak, lebih banyak akan lebih baik," ungkap PJ Bupati Sarolangun, Bachril Bakri.
BACA JUGA:Terkendala SIPD, Serapan Anggaran Sarolangun Rendah di Triwulan Pertama
BACA JUGA: 4 Orang PPK Jadi Tersangka Kasus Penggelembungan Suara di Sarolangun
Menurutnya, memiliki sertifikasi guru penggerak menjadi syarat utama bagi mereka yang ingin menjabat sebagai kepala sekolah.
"Sertifikasi guru penggerak menjadi hal wajib bagi kepala sekolah di setiap sekolah. Ini tidak hanya sebagai syarat untuk menduduki posisi kepala sekolah, tetapi juga sebagai langkah penting dalam peningkatan mutu pendidikan," jelasnya.
Oleh karena itu, Bachril Bakri berkomitmen untuk menjadikan peningkatan jumlah guru penggerak sebagai fokus utama ke depannya.
BACA JUGA:Siswi di Sarolangun Digilir Pacar dan Rekannya, Salah Satu Pelaku Anak Anggota Dewan
BACA JUGA:2024, Pemkab Sarolangun Alokasikan Dana Parpol Sebesar Rp1,3 Miliar
"Banyak kepala sekolah yang akan segera pensiun, dan untuk menggantikan posisi mereka, sangat penting bagi calon kepala sekolah untuk memiliki sertifikasi guru penggerak. Namun, jika jumlah guru penggerak masih kurang, kita akan memperbolehkan penunjukan guru sebagai Pelaksana Tugas (PLT) untuk mengisi kekosongan tersebut menjelang pelantikan kepala sekolah," tambahnya. (*)