Gerakan Merdeka Belajar, Mewujudkan Visi Pendidikan Inklusif dan Berdaya

Kepala Biro Hukum Kemendikbudristek Ineke Indraswati memukul gong tanda dimulainya kegiatan semarak Bulan Merdeka Belajar Provinsi Jakarta, yang dilaksakanan Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) DKI Jakarta, dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasi--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menegaskan bahwa Gerakan Merdeka Belajar merupakan milik bersama masyarakat Indonesia.

Dalam acara semarak Bulan Merdeka Belajar Provinsi Jakarta yang digelar dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2024, Kepala Biro Hukum Kemendikbudristek, Ineke Indraswati, menyatakan bahwa program tersebut telah menjadi gerakan besar yang melibatkan setiap elemen masyarakat.

BACA JUGA:Kemendikbudristek Fasilitasi Pengembangan Lagu Anak Indonesia dengan Program KILA

BACA JUGA:Kemendikbudristek: UKT Tidak Naik, Tapi Ada Penambahan Kelompok
Gerakan Merdeka Belajar, yang kini telah menjadi bagian integral dari ekosistem pendidikan dan kebudayaan Indonesia, bertujuan untuk menciptakan pengalaman pembelajaran yang menyenangkan dan memberdayakan siswa untuk bereksplorasi.

Sementara para guru dilatih agar menjadi pemimpin pembelajaran yang mampu menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan menarik bagi siswa.
"Ini bukan hanya tentang guru dan murid, tetapi juga melibatkan semua elemen masyarakat dalam membangun ekosistem pendidikan yang lebih baik.

Melalui Gerakan Merdeka Belajar, kita mendorong para pemangku kepentingan untuk bekerja sama dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan bermakna bagi semua," ujar Ineke saat membuka acara.

BACA JUGA:Kemendikbudristek Sebut UKT Tidak Naik, Tapi Ada Penambahan Kelompok

BACA JUGA:Kemendikbudristek Dorong Kreativitas Sekolah dalam Implementasi GSS
Selain itu, Ineke juga menyoroti peran penting Ki Hajar Dewantara dalam perjuangan hak pendidikan bagi semua kalangan masyarakat, yang menjadi landasan penting dalam mewujudkan sistem pendidikan di Indonesia.

Pemerintah Indonesia sangat menghargai warisan dan prinsip-prinsip yang ditanamkan oleh Ki Hajar Dewantara, yang menempatkannya sebagai tokoh sentral dalam sejarah pendidikan Indonesia.
"Ki Hajar Dewantara telah memberikan kontribusi besar dalam membangun fondasi pendidikan kita. Oleh karena itu, kita harus terus menghargai dan memperingati warisannya dengan terus memperjuangkan hak pendidikan bagi semua," tambahnya.

BACA JUGA:Kemendikbudristek Dorong Kesejahteraan Guru untuk Cegah Jeratan Pinjaman Online

BACA JUGA:Kemendikbud Minta Prioritaskan Keselamatan dalam Kegiatan Pembelajaran
Peringatan Hari Pendidikan Nasional pada tanggal 2 Mei, yang bersamaan dengan Hari Kebangkitan Nasional, dijadikan momentum penting untuk merefleksikan pencapaian, mengevaluasi tantangan, dan merumuskan langkah-langkah strategis dalam meningkatkan mutu dan aksesibilitas pendidikan bagi seluruh warga negara Indonesia.

Dalam upaya mewujudkan pendidikan unggul dan berkualitas di seluruh Indonesia, Kepala BPMP Jakarta, Moch Salim Somad, menekankan pentingnya semangat gotong royong dari seluruh unsur masyarakat.

BACA JUGA:13 Tim Mahasiswa Unja Terima Pendanaan dari Kemendikbudristek

BACA JUGA:Kemendikbudristek Llibat Warga dalam Revitalisasi KCBN Muarajambi

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan