Mencegah Kerusakan Lingkungan, Sejumlah Desa di Limun Deklarasikan Perang Melawan PETI

Para kepala desa di Kecamatan Limun saat deklarasikan Desa Anti PETI dan Desa Tangguh PETI.--

SAROLANGUN, JAMBIEKSPRES.CO-Dalam sebuah upaya yang menandai komitmen serius terhadap perlindungan lingkungan, sejumlah desa di Kecamatan Limun, Kabupaten Sarolangun, menggelar deklarasi sebagai Desa Anti Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) dan Desa Tangguh PETI.

Acara bersejarah ini diselenggarakan di Desa Monti, Kecamatan Limun, dengan partisipasi aktif dari pemerintah daerah, aparat keamanan, dan warga setempat.

Penjabat Bupati Sarolangun, Bachril Bakri, dengan tegas menyambut baik langkah-langkah para kepala desa dalam melawan praktik PETI dan mendukung terbentuknya Desa Tangguh PETI.

BACA JUGA:Polisi Tertibkan Aktivitas PETI di Bungo, Bakar Lokasi Basecamp dan Sita Alat Berat

BACA JUGA:Razia Gabungan Pemberantasan PETI di Muara Bungo, 15 Unit Alat Dimusnahkan

Bakri menjelaskan bahwa aktivitas PETI tidak hanya merusak lingkungan hidup tetapi juga mengancam kualitas air sungai, yang merupakan sumber kehidupan bagi masyarakat setempat.

Menurut data penelitian, lebih dari separuh petani di daerah tersebut telah beralih profesi menjadi pekerja PETI, sebuah statistik yang menggambarkan dampak serius yang ditimbulkan oleh praktik ilegal ini.

Bakri memanfaatkan kesempatan ini untuk mengingatkan akan pentingnya pembentukan wilayah pertambangan rakyat yang diatur dengan ketat, sehingga masyarakat dapat melanjutkan aktivitas tambang dengan memperoleh izin yang sesuai dengan aturan yang berlaku.

BACA JUGA:Penertiban PETI di Bungo, Polisi Bakar Base Camp dan Tahan Alat Berat

BACA JUGA:PETI Jadi Ancaman Ekowisata, Mengganggu Keindahan dan Merusak Sungai.

Selain itu, Bupati menyampaikan kebanggaannya akan kesadaran akan perlindungan lingkungan hidup yang semakin meningkat di masyarakat setempat.

Dia menyadari bahwa kerusakan lingkungan telah menjadi ancaman serius bagi kehidupan manusia, terutama melalui perubahan iklim yang diakibatkannya.

Bakri juga mengusulkan strategi untuk memanfaatkan kembali lahan bekas PETI sebagai area pengembangan ekonomi masyarakat, sebagai langkah konkrit dalam mengurangi dampak negatif aktivitas tersebut.

BACA JUGA:PETI Merusak Ekosistem, Santri Ponpes di Bathin III Bungo Krisis Air Bersih

Tag
Share