Transformasi Pendidikan Melalui Gerakan Merdeka Belajar

Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menekankan bahwa kepemilikan bersama menjadi faktor penentu keberhasilan Gerakan Merdeka Belajar.

"Dalam Gerakan Merdeka Belajar, kepemilikan bersama adalah kunci utama. Kami selalu menegaskan bahwa keberhasilan Merdeka Belajar tidak hanya bergantung pada kebijakan pemerintah, tetapi juga harus menjadi gerakan masyarakat secara luas," ujar Nadiem saat menghadiri acara puncak Anugerah Merdeka Belajar 2024 di JCC Senayan Jakarta.

BACA JUGA:Kemendikbud Ristek Maksimalkan AI untuk Perluas Akses Pendidikan Tinggi

BACA JUGA:DPR Dorong Perguruan Tinggi Berbisnis untuk Meringankan Biaya Pendidikan

Pada acara tersebut, Nadiem memberikan penghargaan kepada berbagai pemda yang dinilai inspiratif dan transformatif dalam implementasi Merdeka Belajar.

Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur, dan Kabupaten Nias Utara, Aceh, menerima penghargaan sebagai pemda inspiratif untuk daerah tertinggal.

Sementara itu, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kabupaten Sleman, Jawa Tengah, meraih penghargaan sebagai pemda transformatif tingkat kabupaten/kota.

Di tingkat provinsi, penghargaan diberikan kepada Provinsi Kepulauan Riau, Aceh, dan Bali sebagai pemda transformatif.

BACA JUGA:Kemendikbudristek Kritik Penggunaan Anggaran Pendidikan untuk Sekolah Kedinasan

BACA JUGA:Universitas Indonesia Wujudkan Wajah Baru Pendidikan Karakter

"Saya mengucapkan selamat kepada para kepala daerah yang telah menerima penghargaan Anugerah Merdeka Belajar. Ini adalah pengakuan untuk upaya mereka dalam memajukan hak pendidikan bagi murid-murid di daerah masing-masing dengan berbagai usaha dan dedikasi," kata Nadiem.

Nadiem juga menyoroti pentingnya transformasi dalam Merdeka Belajar, yang menurutnya tidaklah mudah.

Acara Anugerah Merdeka Belajar 2024 dijadikan sebagai bentuk apresiasi Kemendikbudristek terhadap pemda yang berupaya mewujudkan visi sekolah yang berfokus pada siswa, bukan pada birokrasi atau administrasi.

BACA JUGA:DPR Soroti Biaya Pendidikan Kedokteran Setara dengan Harga Mobil Mewah

Tag
Share