Pengungsi Banjir Mulai Terserang Penyakit, Bungo Perpanjang Tanggap Darurat Banjir

Ilustrasi banjir--

JAMBI, JAMBIEKSPRES.BACAKORAN.CO - Banjir masih melanda Kabupaten Kerinci, Sungai Penuh, Bungo dan Tebo. Di Kerinci dan Sungai Penuh banjir mulai surut. Sedangkan di Bungo, banjir susulan datang lagi sehingga Pemkab Bungo melakukan perpanjangan masa tanggap darurat banjir hingga 12 Januari. Di Tebo banjir mulai meluas hingga 49 desa di 9 Kecamatan. Untuk wilayah Hilir, seperti Batanghari, Muaro Jambi harus waspada karena air limpahan dari wilayah hulu. 

Sementara itu, ratusan pengungsi korban banjir di Kota Sungai Penuh tepatnya di posko pengungsian Eks Kantor DPRD Sungai Penuh mulai terjangkit penyakit seperti demam, gatal-gatal, diare hingga hipertensi.

Kepala Puskesmas Hamparan Rawang Romi Wijaya mengatakan, untuk jumlah pengungsi yang tinggal di eks Kantor DPRD Sungai Penuh mencapai 680 orang. Yang mengeluhkan gangguan kesehatan mencapai 200 orang lebih. 

"Di hari ketiga kita membuka posko di eks Kantor DPRD Sungai Penuh, sejumlah pengungsi mengeluhkan penyakit seperti demam, gatal-gatal, diare,” kata Kapus Hamparan Rawang Romi Wijaya.

BACA JUGA:Jelang Pemilu, Stok Blangko KTP-e di Batanghari Menipis

BACA JUGA:Ajak Milenial Jambi Jaga Demokrasi, Yenny Wahid Ungkap Alasan Dukung Ganjar-Mahfud

Ia juga menjelaskan, pihaknya membuka posko selama 24 jam yang berada di dua posko. Sedangkan untuk ketersediaan obat masih mencukupi di masing-masing posko. Jika kekurangan obat-obatan maka pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Sungai Penuh. 

"Kita tidak hanya melayani masyarakat di lokasi posko, namun juga mengunjungi masyarakat di tempat penampungan," katanya.

Sedangkan kondisi banjir di Sungai Penuh berangsur surut. Meskipun beberapa desa masih terendam parah, seperti di desa Tanjung, Tanjung Bunga dan Desa Paling Serumpun. 

Untuk jalan melalui jembatan kerinduan Tanah Kampung menuju Lawang Agung Sungai Penuh juga belum bisa dilewati. Sama seperti jalan utama Debai-Sungai Penuh. Sedangkan jalan di Kecamatan Rawang menuju Sungai Penuh sudah bisa dilewati kendaraan. 

Sementara itu, data dari BPBD Kerinci, lebih dari 13 ribu warga di 11 Kecamatan terdampak banjir. 

Kepala BPBD Kabupaten Kerinci Dedi Andrizal mengatakan, dari total 11 kecamatan yang terdampak, hanya menyisakan 4 kecamatan yang masih terendam.

"Alhamdulillah banjir tidak meluas bahkan sudah mulai surut, dari 11 kecamatan sekarang tinggal empat kecamatan," katanya.

Selain banjir, Dedi mengatakan, titik longsor yang terjadi di wilayahnya juga sudah tertangani. Warga sudah dapat mengakses jalan yang sebelumnya tertutup material longsor, termasuk jembatan penghubung lintas Kerinci-Jambi yang rusak berat.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan