Pengawas Akan Datangi Proyek, JBC Abaikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
TANPA PENGAMAN: Terlihat pekerja yang sedang membangun proyek Jambi Bussines Center (JBC) tidak menggunakan helm pelindung kepala dan rompi tanda pekerja, serta instrumen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) lainnya. FOTO : ANDRI/JAMBIEKSPRES --
JAMBI, JAMBIEKSPRES.BACAKORAN.CO - Keselamatan pekerja diabaikan pada proyek Jambi Bussines Center (JBC) yang bernilai triliunan itu. Nyawa dan nasib pekerja bangunan dipertaruhkan pada potensi bahaya yang tak tahu kapan datangnya.
Pantauan Jambi Ekspres terlihat pekerja hanya menggunakan baju kaos dan celana biasa. Tak ada helm pelindung kepala dan rompi tanda pekerja, dan instrumen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) lainnya. Padahal pekerja mengerjakan lantai atas dengan ketinggian yang lumayan, dan banyak besi-besi sudah tertancap di sekeliling bangunan.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Jambi Bahari mengatakan dirinya baru mengetahui fakta itu dan akan memerintah pengawas turun ke lapangan. "Terima kasih informasinya nanti kita suruh pengawas ke lapangan," kata Bahari dihubungi Jambi Ekspres (9/1/2024).
Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan, Pengawasan Ketenagakerjaan dan Hubungan Industrial (Binwasnaker HI) Disnaker Provinsi Jambi Dodi Haryanto mengatakan keselamatan (K3) pekerja tak bisa diabaikan. Bahkan nyawa bisa melayang.
"Tentu tak bisa diabaikan karena pekerjaan seperti itu selalu ada potensi bahaya kerjanya," ucap Dodi.
BACA JUGA:Siswa Terpaksa Belajar Daring
BACA JUGA:BNPB Bantu Penanganan Banjir dan Longsor di Bungo
Ia menyebut dalam dua hari ini pihak pengawas tenaga kerja akan turun ke proyek supermall JBC itu.
Padahal kata Dodi, sudah ada imbauan kepada pihak JBC untuk memperhatikan K3 saat memulai proyek tahun 2023. "Cuma dalam keseharian kita tak bisa memantau setiap hari, dan kita sudah meminta ada ahli K3 disana, tapi tak tahu dijalankan atau tidak," katanya.
Ia menyebut nanti akan dilakukan tinjauan untuk kedepan diberikan teguran dan tindakan.
Sementara itu Ketua Pembangunan JBC Mario Liberti Siregar mengatakan nanti pihaknya akan mengingatkan kepada subkontraktor yang mengerjakan untuk patuhi aturan.
Ditanya siapa yang salah tak penuhi K3, Mario menyebut bukan pihaknya yang menerima pengelolaan BOT Pemprov Jambi ini.
"Itu pihak kontraktor (yang salah, red), untuk pengawasan ada konsultan pengawas (Management Konstruksi) yang ada petugas K3 nya juga," terangnya.
"Nanti saya kasih tau konsultan pengawas supaya jaga aturan," ungkap Mario.