MUARO JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO–Seorang guru honorer di Kabupaten Muaro Jambi terpaksa tinggal di rumah yang tidak layak huni setelah rumahnya ambruk.
Endang, seorang guru honorer di SD 100 Jambi Tulo, bersama keluarganya tinggal di RT.3 Desa Baru, Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi.
Kondisi rumah tersebut sangat memprihatinkan, dengan atap dan dinding yang nyaris ambruk total.
BACA JUGA:Gaji PPPK Guru Pemprov Baru Dibayar Sebulan, Sisa Tiga Bulan Dirapel
BACA JUGA:Kemendikbudristek Targetkan Sertifikasi PPG 1,2 Juta Guru Tuntas pada 2025
Kejadian tragis ini terjadi beberapa waktu lalu. Pada malam hari sekitar pukul 21.00 WIB, saat Endang hendak memasak, rumahnya tiba-tiba ambruk.
"Saya berdiri di dapur, tiba-tiba ada angin dan rumah langsung jatuh," ujar Endang yang mengalami luka ringan akibat kejadian tersebut. Seluruh peralatan dapur miliknya, termasuk piring dan kompor, hancur dalam peristiwa itu.
BACA JUGA:Tim Program Sekolah Binaan Unja Gelar Pelatihan Pengunaan TIK Bagi Guru di SMPN 28 Sarolangun
Endang, yang berusia 39 tahun, sehari-hari bekerja sebagai guru honorer di SD 100 Jambi Tulo. Suaminya, Hendri, berjualan bakso keliling untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Namun, dengan ambruknya rumah, Hendri terpaksa menghentikan usaha jualannya karena seluruh modal habis untuk perbaikan rumah.
"Kami sangat berharap adanya perhatian dan bantuan dari pemerintah untuk memperbaiki kondisi kami," harap Endang.
BACA JUGA:78 Guru Indonesia di Sabah Ikuti Pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka
BACA JUGA:DPR Nilai
Saat ini, baik Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi maupun Pemerintah Provinsi Jambi belum memberikan perhatian atau bantuan terkait kondisi rumah Endang dan keluarganya. (*)