MUARASABAK, JAMBIEKSPRES.CO–Senyum sumringah merekah di wajah para petani kelapa di Kabupaten Tanjabtim.
Pasalnya, harga kelapa saat ini sedang tinggi, mencapai Rp 3.200 per kilogram. Kenaikan harga ini memberikan angin segar bagi petani yang selama ini bergantung pada komoditas tersebut.
Oim, salah satu toke penampung kelapa, mengungkapkan bahwa kenaikan harga ini didorong oleh peningkatan permintaan dari pasar ekspor, terutama Malaysia dan Singapura.
BACA JUGA:Pelabuhan Nipah Panjang Jadi Pintu Ekspor bagi Petani Kelapa Tanjabtim
BACA JUGA:Penipuan DO Kelapa Sawit, Pasutri Pemilik CV Karo Karo jadi DPO
“Peningkatan permintaan ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti pertumbuhan populasi dan perubahan tren konsumsi di negara-negara tersebut,” ujarnya.
Selain itu, faktor lokal seperti minimnya serangan hama penyakit dan cuaca yang mendukung juga turut berkontribusi terhadap kenaikan harga.
Kenaikan harga kelapa memberikan dampak positif bagi petani. Adnan, salah satu petani kelapa, mengaku sangat bersyukur dengan kondisi ini.
“Dengan harga yang tinggi, kami bisa meningkatkan kesejahteraan keluarga dan bahkan mengembangkan usaha pertanian,” ungkapnya.
BACA JUGA:Harga Sawit Tembus Rp 3.221, Berlaku untuk Sepekan Kedepan
BACA JUGA:Pertamina Turunkan Harga Pertamax Sesuai Fluktuasi Harga Global
Namun, di balik peluang yang ada, para petani juga tetap waspada terhadap potensi penurunan harga di masa depan.
Oleh karena itu, mereka berharap pemerintah dapat memberikan dukungan yang lebih baik, seperti penyediaan bibit unggul, pelatihan, dan akses ke pasar yang lebih luas.
BACA JUGA:Harga Pinang Kelotok Mencapai Rp 5.000 per Kg, Petani Masih Merasa Kurang Puas
BACA JUGA:Harga Emas Antam Naik Lagi Rp12.000 Menjadi Rp1,455 Juta per Gram